bakabar.com, MARTAPURA - Ulama asal Martapura, KH Muhammad Hatim bin Salman Jalil meninggal dunia di usia 65 tahun. Kiai karismatik ini menunjukkan isyarat sebelum berpulang.
Ulama yang kerap disapa Guru Hatim itu wafat setelah dirawat secara intensif di RSUD Ratu Zalecha Martapura, Banjar, Kalimantan Selatan (Kalsel) karena penyakit stroke. Almarhum mengembuskan napas terakhir jelang magrib, Minggu (22/10).
Sebelum wafat, Guru Hatim seakan telah memberi isyarat bahwa dirinya tak lama lagi akan berpulang. Dia kerap menangis setiap menyebut Rasulullah SAW maupun Abah Guru Sekumpul.
"Seolah ada kerinduan ingin bertemu," ungkap murid Guru Hatim, Ustaz Khairullah Zain.
Baca Juga: Pasangan Misterius Serahkan Bayi ke Pedagang Kue di Martapura
Selain itu, Guru Hatim juga mengisyaratkan bahwa dirinya sudah tenang. Seakan akan kembali ke Sang Pencipta.
"Malam Sabtu, beliau ucapkan, 'tenang sudah aku Mad ai, nyaman sudah aku Mad ai'. Ternyata malam Seninnya terjawab," ujar murid Guru Hatim lainnya, Ustaz Muhammad HR.
Sebagai informasi, Guru Hatim adalah pimpinan sekolah tinggi Ma'had Aly. Guru Hatim pernah menduduki jabatan politik sebagai Wakil Bupati Banjar periode 2005 - 2010.
Baca Juga: Bos Travel Martapura Blak-blakan 3 Kejanggalan Raibnya Uang Miliaran
Ulama lulusan Al-Azhar Mesir 1988 itu juga diketahui berprofesi sebagai hakim di pengadilan agama. Almarhum juga pernah menjabat sebagai Ketua Pengadilan Agama di Banjarbaru dan Martapura.
Jenazah dimakamkan di Alkah Muhibbin 1, Sekumpul. Yakni tepat ketika azan zuhur berkumandang.