bakabar.com, BANJARMASIN – Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP Hipmi) berharap pemerintah pusat maupun daerah memperhatikan nasib para pelaku usaha kecil mikro dan menengah (UMKM) yang terdampak akibat bencana, seperti bencana banjir di Kalimantan Selatan dan gempa di Sulawesi Barat.
“Bencana banjir di Kalimantan Selatan dan gempa bumi di Sulawesi Barat, berdampak buruk bagi banyak pelaku UMKM di dua wilayah tersebut. Mereka ini perlu mendapat perhatian pemerintah pusat maupun daerah,” kata Ketua Umum BPP Hipmi, Mardani H Maming, Selasa (26/1) di Banjarmasin.
Bencana banjir di Kalimantan Selatan yang berlangsung hampir dua pekan ini, menyebabkan banyak pelaku UMKM tidak dapat menjalankan usahanya. Hingga saat ini di beberapa wilayah di Kalimantan Selatan, seperti Kabupaten Banjar, Tanah Laut dan Kabupaten Barito Kuala, masih terendam banjir.
Sementara di Sulawesi Barat, banyak tempat usaha pelaku UMKM yang rusak akibat gempa.
“Tentu, para pelaku UMKM ini mengalami banyak kerugian bahkan kemungkinan ada yang tidak dapat membuka usahanya lagi . Oleh sebab itu, pemerintah pusat maupun daerah perlu memberikan perhatian UMKM ini,” kata Mardani H Maming, yang juga CEO dari PT. Batulicin Enam Sembilan dan PT. Maming Enam Sembilan.
Menurut Mardani H Maming, para pelaku pemerintah daerah perlu turun tangan melakukan pendataan secara akurat UMKM yang terdampak banjir maupun gempa. Dari sinilah akan diketahui, persoalan yang mereka hadapi, dan bisa dicarikan solusinya.
Salah satunya, kata Ketum BPP Hipmi tersebut, adalah menyangkut bantuan permodalan. “BPP Hipmi berharap, pemerintah daerah maupun pusat dapat memberikan bantuan modal baik bantuan langsung atau melalui fasilitas perbankan dengan bunga yang ringan,” kata Mardani H Maming, yang juga mantan Bupati Tanah Bumbu 2 periode itu.
Diingatkan Mardani H Maming, bahwa UMKM merupakan salah satu pondasi ekonomi nasional, dan UMKM harus tetap dihidupkan termasuk di Kalimantan Selatan dan Sulawesi Barat yang terdampak bencana alam. (*)