Kalsel

Ketimbang ‘Dibuang’ ke Pulau Sembilan, Dr Zainal Ngotot Resign

apahabar.com, KOTABARU – Kabupaten Kotabaru terpaksa kehilangan salah satu dokter terbaiknya. Niat Dokter Zainal Abidin sudah…

Featured-Image
Pulau Sembilan adalah salah satu kecamatan terluar di Kotabaru. Ia berbatasan langsung dengan Laut Jawa, dan Selat Makassar. Foto-Basarnas for apahabar.com

bakabar.com, KOTABARU – Kabupaten Kotabaru terpaksa kehilangan salah satu dokter terbaiknya. Niat Dokter Zainal Abidin sudah bulat.

Ketimbang dimutasi ke Pulau Sembilan, salah satu daerah terluar di Kotabaru, Zainal memilih resign sebagai ASN. Ia tak bisa jauh dari keluarga.

“Saya tetap pada keputusan awal. Saya pilih resign atau mundur daripada harus dimutasi, dan berpisah jauh dengan keluarga saya. Bagi saya keluarga itu nomor satu,” ujar dr Zainal saat dihubungi bakabar.com, Senin (17/2).

Dokter senior yang sudah belasan tahun mengabdi ini cukup disayang warga Pamukan Utara, tempat di mana ia mengabdi.

Sebenarnya, dirinya siap mencabut pengajuan resign apabila dikembalikan ke Pamukan Utara, tepatnya di daerah Bakau.

Ihwal mutasinya, Dinkes sendiri telah menggelar pertemuan dengan Dokter Zainal, 7 Februari 2020 silam.

Dinkes, kata dia, meminta agar niatan untuk mundur dicabut saja, dan tetap mau dimutasi ke Pulau Sembilan.

“Saya terpaksa menolak. Karena permintaan saya dikembalikan ke Bakau juga tidak beliau kabulkan,” ujar dr Zainal.

Untuk mengisi pos di Pamukan Utara, dan Pulau Sembilan, menurutnya masih banyak dokter yang siap dan bersedia.

Dokter Zainal berharap agar Pemkab Kotabaru mempertimbangkan usulan, masa kerja, dan faktor keluarganya kembali.

“Intinya, berbagai hal ke depan harus menjadi pertimbangan. Supaya tidak terjadi seperti sekarang, dan tidak ada prasangka buruk terhadap keputusan itu,” ujarnya mengakhiri.

Dikonfirmasi soal ini, Plt Kepala Dinas Kesehatan Kotabaru, Hj Ernawati memilih bungkam.

bakabar.com juga telah beberapa kali menghubungi. Ernawati juga sama sekali tidak merespons.

Sosok Zainal, dokter di Puskesmas Perawatan Bakau ini sebelumnya telah menjadi perbincangan hangat di Kotabaru.

Belasan tahun mengabdi di Pamukan Utara, ia malah diganjar mutasi ke Pulau Sembilan.

SK mutasi ditandatangani langsung oleh Bupati Sayed Jafar. Sesuai rencan, Zainal bakal ditempatkan di Puskesmas Marabatuan.

Pulau Sembilan merupakan kawasan terluar di Kotabaru yang berbatasan langsung dengan Laut Jawa dan Selat Makassar.

Lantas, oleh keluarga dan warga setempat, mutasi ini dipandang sebagai "sanksi' ketimbang apresiasi pengabdiannya selama belasan tahun itu.

"Mewakili warga, saya sangat menyesalkan hal ini. Kami harus ke mana lagi berobat. Dokter Zainal ini sangat baik. Bermasyarakat, dan memiliki jiwa sosial yang tinggi, dan begitu paham kondisi warganya saat berobat. Jadi, kami minta bupati tidak memindah beliau dari kampung kami," ujar salah seorang warga, Heru kepada bakabar.com.

Hal senada turut diutarakan Slamet, warga lainnya. Menurutnya, mutasi Dokter Zainal ke Pulau Sembilan sangat mengejutkan warga.

"Saya pribadi menyesalkan. Kenapa beliau harus dipindah. Saya tahu persis tentang dokter itu. Saya sendiri juga sering berobat ke sana. Kalau ada warga yang sakit berobatnya juga murah, obatnya juga paten," ungkap Slamet.

Tak cuma warga, keputusan Bupati Sayed rupanya juga membuat syok istri Zainal Abidin, yakni Eri Ernawati.

"Tentu saja, sebagai isteri saya sangat kaget dan syok. Kenapa tiba-tiba dipindah sejauh itu," ujar Erna dihubungi siang tadi.

Di ujung telepon suara Erna terdengar lirih. Perpindahan atau rolling ASN memang wajar di lingkaran pemerintahan. Namun, kata dia, tak etis apabila itu dilakukan di ujung karier sang dokter.

"Padahal pengabdian suami saya ini tidak sebentar dan hampir 20 tahun," ujarnya.

Erni tak bisa membayangkan jika nanti Dokter Zainal jadi dipindah ke Pulau Sembilan.

"Saya sendiri tak bisa membayangkan, bagaimana kalau harus berpisah dengan suami saya. Sementara, saya masih bertugas sebagai guru PNS di salah satu SMP di Pamukan Utara ini," imbuhnya.

img

Dokter Zainal Abidin telah mengabdi belasan tahun sebagai dokter umum di Kecamatan Pamukan Utara. Foto- bakabar.com/Masduki

Baca Juga: Dua Hari Hilang, Kakek di Jambu Baru Ditemukan Mengapung di Sungai Barito

Baca Juga: Bakal Didemo Ribuan Buruh, Anggota Dewan Pulang Kampung

Reporter: MasdukiEditor: Fariz Fadhillah



Komentar
Banner
Banner