Tak Berkategori

Ketika Getuk, Lupis dan Si Hijau Kokoleh dalam Satu Piring

apahabar.com, BANJARMASIN – Saat ini tren kuliner kekinian makin bermunculan dan menjamur, selain dari segi rasa…

Featured-Image
Getuk, Lupis dan Kokoleh tampil menarik dalam satu piring khusus. Foto-apahabar.com/Eddy

bakabar.com, BANJARMASIN – Saat ini tren kuliner kekinian makin bermunculan dan menjamur, selain dari segi rasa juga penampilan yang semakin beragam. Namun jangan salah, jajanan tempo dulu pun tidak kalah menggugah selera.

Kue seperti Getuk, Lupis dan Kokoleh memang tak pernah termakan waktu, meski termasuk jajanan tempo dulu. Hampir semua kalangan sangat menyukainya, baik muda mau pun tua.

Selain itu juga memiliki banyak kandungan gizi yang baik untuk kesehatan. Jajanan tersebut tak hanya membuat Anda bernostalgia.

Tapi mencicipinya rasanya enak manis, membuat ketagihan saat gigitan pertama. Hanya, tidak banyak tempat warung makan bahkan restaurant menjual seperti ini.

Namun, demi melestarikannya kue-kue tersebut disajikan dalam acara-acara resmi. Seperti saat pelantikan Ketua Indonesia Offroad Federation (IOF) Chapter Kalsel di Kiram Park, Banjarbaru, beberapa waktu lalu.

Biasanya ketiga kue itu disajikan secara terpisah, namun bagaimana jika tiga jajanan legenda itu disajikan dalam satu piring. Tampilan ketiganya pun nampak tak kalah dengan jenis kue kekinian yang sering dijumpai di restoran kelas atas.

Panitia menyajikannya dengan sempurna. Pemilihan piring bermotif daun berwan putih makin membuat Lupis dan kokoleh yang hijau tampil segar. Ditambah gula merah membuat aroma khas keluar. Lantas bikin lidah cepat-cepat mencicipinya. Tak peduli cuaca panas di Kiram Park hari itu, karena terlanjur menggiurkan.

Baca Juga:Lomba Kuliner Nusantara, Perkenalkan Makanan Tradisional ke Masyarakat

img

Getuk, Lupis dan Kokoleh tampil menarik dalam satu piring khusus. Foto-bakabar.com/Eddy

Seperti diketahui, Getuk terbuat dari bahan dasar singkong. Cara pembuatan getuk pun terbilang mudah, singkong yang telah dikukus kemudian ditumbuk hingga halus.

Lantas, Lupis tersebut terbuat dari beras ketan yang dimasak dengan daun pisang. Lupis banjar khas Kalimantan Selatan yang berbeda dengan lupis di daerah lainnya yang berbentuk segitiga atau seperti ketupat namun lupis banjar berbentuk bulat panjang. Dari teksturnya, kue lupis ini lebih padat dan kenyal.

Lalu, Kokoleh memiliki rasa yang lezat. Si hijau ini disajikan dengan kuah gula merah. Bahan utama pembuatan kokoleh adalah tepung beras.

Tekstur Kokoleh sedikit mirip bubur sumsum namun lebih kaku seperti agar-agar atau puding karena menambahkan tepung beras dalam komposisi pembuatannya.

Penyajian Getuk, Lupis dan Kokoleh juga terbilang sederhana cukup iris ketiganya dalam ukuran sedang yang disajikan diatas piring kemudian disiram dengan kuah gula merah dan taburan parutan kelapa. Kuah gula merah yang manis berpadu dengan ketiganya yang gurih dan kenyal menjadi kombinasi yang memanjakan lidah.

Meski kue legenda ini biasa dinikmati saat acara tertentu dan kerap dijadikan sebagai camilan atau hidangan pembuka, seperti di acara pelantikan IOF Chapter Kalimantan Selatan di Kiram Park, Banjarbaru.

Namun anda tidak perlu risau, pasalnya ketiga jajanan 'bahari' itu tak pernah absen dan selalu tersedia di pasar 'tungging' (tradisional,red), harganya pun tentu ramah dikantong. Hanya saja tampilannya kurang diperhatikan penjual, khususnya penggunaan piring biasa.

Baca Juga:Mengenal Khasiat Jengkol, Makanan Khas Banjar Bercampur Lalaan

Reporter: Eddy AndriyantoEditor: Ahmad Zainal Muttaqin



Komentar
Banner
Banner