bakabar.com, MARTAPURA – Warga Martapura nampaknya mulai sadar terhadap upaya Pemerintah Kabupaten Banjar dalam penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar untuk memutus mata rantai Covid-19.
Pasalnya pemandangan sudut kota berjuluk Serambi Mekkah itu terpantau lebih sepi, Senin (25/5).
Aktivitas warga keluar rumah semakin turun setelah dibandingkan hari lebaran Idulfitri 1441 H, kemarin, yang juga terlihat sepi.
Pantauan bakabar.com di beberapa ruas jalan seperti di Achamd Yani Martapura, Tanjung Rema, dan Jalan Sekumpul tampak lengang.
Pun demikian suasana di Pasar Batuah Martapura. Padahal sekitar 75 persen pedagang sudah membuka toko, tapi tetap tampak sepi pengunjung.
Kondisi ini jika dibandingkan dengan suasana saat Ramadan tadi, sangat kontras perbedaannya.
Hal ini juga diakui oleh anggota Satpol PP Kabupaten Banjar yang bertugas saat melakukan kegiatan pengamanan di sejumlah titik areal publik di Martapura.
Suhada, Petugas Tindakan Internal (PTI) Satpol PP Banjar mengungkapkan, meski pihaknya sedang melakukan pengamanan keramaian, namun nyatanya sedikit warga berkeliaran di luar.
“Ya seperti dilihat sendiri di RTH Ratu Zalecha dan Taman CBS (Cahaya Bumi Selamat) ini, orangnya bisa dihitung dengan jari,” ujar Suhada.
Kondisi seperti ini, tambahnya, jauh berbeda dari lebaran sebelumnya.
“Kalau suasana lebaran biasanya di CBS ini banyak warga berkumpul bersama keluarga,” tambahnya.
Terpisah, petugas pengamanan di posko cek poin PSBB di Kecamatan Astambul, IPDA Budi Aji mengakui penurunan jumlah lalu lintas mencapai 50 persen.
Berkurangnya aktivitas warga di luar rumah saat lebaran H+1 ini, dinilainya merupakan indikasi kesadaran masyarakat untuk tetap di rumah saja.
“50 persen arus lalu lintas menurun. Ini begitu drastis dibandingkan hari H lebaran. Yang sangat kelihatan penurunan kendaraan pengangkut barang atau logistik,” pungkasnya.
Reporter: Hendra LianorEditor: Ahmad Zainal Muttaqin