Geliat UMKM

Kerajinan Anyaman Pandan Aceh Timur Tembus hingga Pasar Pulau Jawa

Di tangan para perajin di Kabupaten Aceh Timur, Provinsi Aceh berhasil memanfaatkan daun pandan menjadi produk bernilai ekonomi.

Featured-Image
Produk anyaman pandan pengrajin di Kabupaten Aceh Timur, Aceh. Foto: Antara

bakabar.com, JAKARTA - Di tangan para perajin di Kabupaten Aceh Timur, Provinsi Aceh berhasil memanfaatkan daun pandan menjadi produk bernilai ekonomi.

Hasil anyaman pandan para perajin berhasil menjadi sejumlah produk kerajinan seperti tikar, kotak tisu, dan sandal anyaman berbahan daun pandan. Termasuk menghasilkan tas yang berbahan kain dan daun pandan.

“Cakupan pemasarannya ke sejumlah pasar di Pulau Jawa seperti Jawa Timur dan Jawa Barat,” katanya seperti dilansir Antara, dikutip Kamis (30/11).

Perajin anyaman pandan, Alwaridah menerangkan selama ini dirinya memanfaatkan media sosial untuk menjual penjualan secara daring atau online.

Selain itu, kata Alwaridah, hasil produk kerajinan tangan yang dihasilkannya juga sering diikutsertakan dalam setiap pameran.

"Pembuatan produk kerajinan tangan ini awalnya kami lakukan memanfaatkan waktu luang sebagai ibu rumah tangga. Namun, tak disangka usaha ini menciptakan lapangan kerja terhadap masyarakat Aceh Timur," katanya.

Meski begitu, ia mengakui sejumlah kendala yang dihadapinya seperti keterbatasan bahan pewarna. Sebab, bahan pewarna yang dibutuhkan harus didatangkan khusus dari Yogyakarta.

Sekretaris Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM Kabupaten Aceh Timur Zuhra mengungkapkan di wilayahnya terdapat beberapa UMKM yang yang memproduksi anyaman tikar dan lainnya.

Produk kerajinan tersebut menurutnya sudah dipromosikan hingga ke tingkat nasional. Hal tersebut bersambut baik dengan tingginya permintaan dari Pulau Jawa.

Tingginya tren permintaan tersebut, kata Zuhra, berkaitan dengan kualitas produk. Hal ini selarasn dengan para perajin yang banyak melakukan inovasi. Dengan begitu, produk yang dibuat akan dapat mengikuti tren pasar.

Adapun salah satu produk kerajinan seperti tikar terawang tujuh lapis sudah didaftarkan dalam hak kekayaan intelektual.

Selain itu, keberadaan UMKM yang memproduksi anyaman pandan tersebut juga mampu menyerap tenaga kerja lokal. Dengan demikian, keberadaan UMKM tersebut dapat membantu pemerintah dalam menekan angka pengangguran.

"Kami juga terus mengoptimalkan pembinaan usaha kerajinan anyaman ini guna meningkatkan kualitas, agar memiliki nilai jual tinggi serta mempromosikannya hingga ke pasar internasional untuk meningkatkan ekonomi masyarakat," pungkasnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner