Kalsel

Kepala BNPB: Kembalikan Gambut Kekodratnya

apahabar.com, BANJARBARU – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Doni Monardo ingin mengembalikan lahan…

Featured-Image
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNBP) Letjen TNI Doni Monardo saat Rakor Satgas Karhutla Kalsel di Banjarbaru, Kamis (19/09) malam. Foto-apahabar.com/Nurul Mufidah.

bakabar.com, BANJARBARU – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Doni Monardo ingin mengembalikan lahan gambut kekodratnya, yaitu rawa gambut.

Penegasan ini dilontarkannya saat memimpin rapat koordinasi Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Karhutla Kalsel di Gedung Aberani Sulaiman, Kantor Pemprov Kalsel, Banjarbaru, Kamis (19/9) malam.

“Habitatnya gambut itu berair sehingga menurut pakar, tidak lengkap kalau kita menyebutnya gambut saja, tetapi utuh rawa gambut. Mari kita mengembalikan kodratnya gambut ini sebagai rawa gambut” ujar jendral bintang tiga ini.

Sebagai kawasan rawa, menariknya setengah dari kejadian kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kalsel adalah lahan gambut. Jadi tegasnya, tidak semestinya lahan gambut dibiarkan kering.

Menurut data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) luas areal yang terbakar 2019, Kalsel menduduki peringkat 4 dari 15 provinsi tersbesa. Luas lahan gambut yang terbakar sebanyak 1.949 hektare.

“Kalau dia (gambut, red) tidak basah. Dia akan menjadi fosil batu bara muda. Apabila terbakar sulit untuk memadamkannya. Beberapa tempat Gambut itu sampai berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan tidak padam sampai jadi bubur barulah padam. Itulah yang harus kita pahami, gambut tidak boleh kering,” paparnya.

Hal ini katanya sudah disampaikan ke Presiden pada Maret lalu di lombok. “Saya bilang kalau lahan gambut terbakar, tidak akan bisa dipadamkan hanya hujan yang bisa,” sambungnya.

Oleh karena itu, ia menginginkan agar ada pengelolaan yang baik untuk lahan gambut saat musim kemarau.

“Presiden Joko Widodo mengatakan upaya pencegahan jauh lebih baik dari pada upaya pemadaman, jangan lalai. Oleh karena itu kita lakukan pendekatan ekonomi kemasyarakat. Upayakan budidaya ikan Gabus di alam lahan Gambut, sehingga air terpelihara dan gambut tatap basah,” jelasnya

Selain itu, ia juga mengusulkan kepada Sekdaprov, Haris Makkie yang hadir dalam kegiatan ini, agar dibuat kurikulum tentang lahan gambut yang utuhnya disebut rawa gambut pada pendidikan di tingkat SD.

“Sebagaimana yang sudah kita ketahui, gambut ini fosil batubara muda, jangan biarkan kering atau terbakar. Pengetahuan tentang gambut ini harus diajarkan sejak kecil,” ungkapnya.

Menurutnya sudah tidak perlu lagi ada diskusi tentang Karhutla, sekarang saatnya bergerak bersama-sama.

“Beri ancaman permanen, solusi harus permanen, ubah perilaku masyarakat.
Harus ada unsur pemerintah yang mau hidup dengan masyarakat. Tanpa bantuan rakyat kita tidak akan pernah mampu mengatasi persoalan ditengah masyarakat,” pungkasnya.

Baca Juga: Kepala BNPB : 99 Persen Karhutla Ulah Manusia

Baca Juga:Penjelasan BNPB Heli Water Boombing Mendarat Darurat di Banjarbaru

Baca Juga: Tim BNPB Pusat Pantau Posko Karhutla Kodim Martapura

Baca Juga:Kepala BNPB Minta Polri Lebih Berani Tindak Pelaku Pembakar Hutan

Reporter : Nurul Mufidah
Editor: Ahmad Zainal Muttaqin



Komentar
Banner
Banner