bakabar.com, JAKARTA - Ada tiga gaya belajar yang wajib orang tua tahu. Cara ini membuat anak bisa menyerap pengetahuan dengan optimal.
Mengenali gaya belajar anak lebih dini akan lebih baik untuk mengoptimalkan potensi mereka dengan lebih efektif. Orang tua sebaiknya tak menggunakan cara yang sama ketika mengajarkan anak. Meski sedarah dan sekandung mereka bisa saja punya gaya belajar yang berbeda.
Psikolog Irma Gustiana A, S.Psi., M.Psi., Psikolog., CPC mengungkapkan ada tiga cara gaya belajar anak yang perlu dicermati orang tua agar tidak salah paham. Salah memahami gaya belajar anak berpotensi salah memahami dan menilai mereka. Tak jarang orang tua justru menganggap anak sulit diatur.
Menurut Irma Gustiana, yang juga lulusan Magister Psikologi Universitas Indonesia, ada tiga gaya belajar anak:
1. Gaya belajar visual
Anak yang bergaya belajar visual cenderung lebih senang belajar dengan penglihatannya untuk mengingat pesan atau informasi.
"Mereka biasanya senang segala sesuatu yang colorful, ada ilustrasi gambar, infografis, dan itu membuat mereka menikmati belajarnya," kata Irma dalam acara puncak "Dunia Si Kecil" yang diselenggarakan berkenaan dengan Hari Anak di Jakarta.
2. Gaya belajar auditori
Auditori itu berhubungan sama pendengaran, jadi cara belajarnya itu lebih dominan dengan cara mendengarkan orang lain atau sebuah objek atau sesuatu hal. Anak dengan gaya belajar auditori, di dalam kelas kecenderungannya tampak seperti anak yang tidak memperhatikan guru, tapi sebenarnya dia mendengarkan apa yang diajarkan oleh gurunya.
"Nah, biasanya kalau untuk anak-anak auditori ini, kita menganjurkan orang tua mengajak mereka belajarnya itu read aloud (membaca dengan lantang). Kalau anak visual kan sambil silent aja dia bisa belajar, sambil dia coret, sambil dia lihat yang lain. Tapi kalau anak auditori, dia baca tapi dia bersuara sehingga suaranya tadi dia dengar," katanya menjelaskan.
3. Gaya belajar kinestetis
Anak-anak yang kinestetis adalah anak yang aktif secara fisik. Dia banyak bergerak atau pindah-pindah. Kelihatan seperti gelisah tapi sebenarnya dia lagi belajar.
"Mungkin 5 menit dia tengkurap, habis itu nanti dia sambil selonjoran, terus pindah posisi yang lain tapi sambil bawa buku. Atau sambil mendengarkan sesuatu tapi dia bergerak. Nah itu adalah kinestetis," ujar Irma.
Tiga cara belajar itu tak hanya untuk anak-anak, tapi juga orang dewasa. Jadi setiap orang punya gaya belajarnya sendiri dan tidak ada yang salah dengan itu. Ada juga orang yang memiliki kombinasi dua cara belajar, namun akan ada satu yang dominan.
"Nggak ada yang pasti 100 persen visual itu enggak. Kayak aku, visual-kinestetis," kata Irma menambahkan.