bakabar.com, MARABAHAN - Sudah beberapa kali patah akibat ditabrak mobil yang melebihi batas dari ketinggian portal Jembatan Alalak II.
Untuk itu portal Jembatan Alalak II di wilayah Kabupaten Barito Kuala (Batola) segera diperbaiki dengan bahan yang lebih kuat.
Untuk kali keempat sejak didirikan Maret 2019, portal yang menghalangi kendaraan berat melintas itu roboh, Senin (17/6/2019) lalu. Penyebabnya adalah ditabrak mobil pick up pengangkut furniture dan elektronik.
Padahal ketinggian portal sudah jelas hanya 2,1 meter. Namun beberapa sopir masih kurang peduli, sehingga memaksakan mobil mereka melintas dan mengangkut barang melebihi tinggi dari portal.
Risikonya pemilik kendaraan mesti membayar ganti rugi, sekaligus mendapat surat tilang lantaran merusak rambu lalu lintas.
Aksi mereka lekas terdeteksi, mengingat Dinas Perhubungan (Dishub) dan Polres Barito Kuala menempatkan petugas yang berjaga selama 24 jam.
“Agar kejadian serupa tidak terulang, kami segera membikin portal yang lebih kuat dari baja WF. Baja ini biasa digunakan untuk jembatan,” tegas Kepala Dishub Batola, Drs H Samsul Arifin MAP kepada Reporter bakabar.com, Rabu (19/06/2019).
“Dalam pengerjaan ulang portal, kami berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Batola, sesuai instruksi Bupati Batola. Tindakan ini dilakukan demi menjaga ketahanan Jembatan Alalak II,” imbuhnya.
Dengan demikian, itu merupakan portal pertama yang dibikin Batola. Sebelumnya pembangunan portal ditangani PT Waskita Karya yang sekaligus kontraktor Jembatan Alalak I.
“Kalau sudah kokoh, bukan portal lagi yang rusak, tapi mobil si penabrak. Andaipun portal tetap rusak, berarti penabrak mendapat lebih banyak kerugian,” beber Samsul.
Seiring pengerjaan portal baru, Dishub Batola berencana memasang CCTV untuk memantau pelanggaran.
“Kalau dianggap perlu, kami memasang CCTV di sekitar portal. Namun sampai sekarang penempatan petugas sudah cukup efektif menjerat pelanggar,” tandas Samsul.
Sepanjang proses pembangunan Jembatan Alalak II selama dua tahun, arus angkutan barang dari dan menuju Batola dialihkan ke Jalan Trans Kalimantan.
Selain menghindari kemacetan di Jalan Tembus Perumnas dan Cemara Ujung Banjarmasin, pengalihan ini juga dimaksudkan untuk memperpanjang usia Jembatan Alalak II yang sedianya diproyeksikan sebagai jalur alternatif Jembatan Alalak I.
Baca Juga: Viral, Palang Jembatan Alalak II Disorot Nitizen
Baca Juga: Angin Segar untuk Pembangunan Jembatan Sungai Lulut
Reporter: AHC13
Editor: Aprianoor