bakabar.com, BANJARBARU – Predikat sekolah piloting untuk menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di Kalimantan Selatan terus dikejar.
Kini, tercatat sudah sekitar 100 SMA/SMK/SLB yang telah melaporkan kesiapannya untuk melaksanakan PTM terbatas.
"Kurang lebih 100 sekolah," kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayan (Disdikbud) Kalsel, M Yusuf Effendi kepada bakabar.com, Kamis (4/11).
Di Kalsel, diketahui ada berjumlah 357 SMA, SMK dan SLB. Sebelumnya pada kloter pertama terdata sudah sebanyak 30 sekolah yang dapat lampu hijau menggelar PTM terbatas.
Ke-30 sekolah tersebut yakni SMAN 5 Banjarmasin, SMAN 2 Banjarbaru, SMAN 1 Martapura, SMAN 1 Rantau, SMAN 1 Daha Utara, SMAN 2 Barabai.
SMAN 2 Amuntai, SMAN 1 Awayan, SMAN 2 Tanjung, SMAN 1 Alalak, SMAN 1 Pelaihari, SMAN 1 Angsana dan SMAN 1 Kotabaru.
Kemudian SMKN 3 Banjarmasin, SMKN 2 Banjarbaru, SMKN 1 Martapura, SMKN 1 Tapin Selatan, SMKN 1 Daha Selatan, SMKN 1 Barabai, SMKN 2 Amuntai, SMKN 1 Batumandi, SMKN 1 Pelaihari, SMKN 2 Simpang Empat dan SMKN 1 Kotabaru.
Lalu ada SLB Negeri 2 Banjarmasin, SLB-C Negeri Pembina Provinsi Kalsel, SLB A Negeri 3 Martapura, SLBN Kandangan, SLB Negeri Balangan dan SLB Negeri Kotabaru.
Adapun persyaratan yang harus dipenuhi sekolah yaitu berada di wilayah PPKM level 1-3. Kemudian, jumlah peserta didik hanya 50% dari kapasitas maksimal ruangan.
Para siswa minimal telah melaksanakan vaksinasi pertama. Lalu, sekolah melakukan Rapid Antigen kepada tenaga pendidik dan siswa sebelum melaksanakan PTM serta berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan setempat.
Kadisdikbud Kalsel menegaskan sekolah tak boleh menggelar PTM terbatas tanpa adanya koordinasi terlebih dahulu.