bakabar.com, BANJARBARU – Pemerintah Provinsi Kalsel menambah sasaran vaksinasi Covid-19 guna mengejar herd immunity (kekebalan kelompok).
Kepala Dinas Kesehatan Kalsel, M Muslim mengatakan, penambahan sasaran vaksinasi ini dari 678.519 menjadi 2.832.629 orang.
“2,8 juta orang sasaran vaksinasi itu terdiri dari beberapa kelompok. Tidak hanya tenaga kesehatan, petugas publik dan lanjut usia saja. Tapi juga masyarakat umum dan para pekerja,” bebernya, Jumat (9/7).
Pemerintah daerah juga pelan-pelan mulai melaksanakan vaksinasi terhadap anak-anak berusia 12 tahun, kata dia, tapi prioritas tetap tenaga kesehatan, petugas publik dan lansia.
Dari tiga kelompok prioritas tersebut, Muslim menuturkan, baru tenaga kesehatan yang sudah divaksin 100 persen lebih. Sedangkan petugas publik sekitar 77 persen dan lansia baru 7 persen.
“Jika ditotal dengan masyarakat umum, data per 6 Juli kemarin, sudah ada 372.144 orang di Kalsel yang menerima vaksin dosis pertama,” imbuhnya.
Lalu bagaimana dengan ketersediaan vaksin? Dia menyebut untuk saat ini masih kurang. Sebab, saat ini hanya tersisa sekitar 62 ribu dosis. Sedangkan sasaran yang belum disuntik masih 2 juta orang lebih. “Oleh karena itu, saat ini kita masih memberikan vaksin untuk kelompok-kelompok prioritas,” sebutnya.
Untuk menambah vaksin, Muslim menuturkan, mereka terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat.
“Karena ketersediaan vaksin masih terbatas, vaksinasi baru bisa digelar di beberapa sentra dan Puskesmas dengan kuota terbatas,” ucapnya.
Untuk mendukung percepatan vaksinasi, tutur Muslim, pemerintah kabupaten/kota di Banua sedang merencanakan penyuntikan vaksin Covid-19 secara massal.
“Target kami sekitar 70 persen atau lebih, guna membangun herd immunity warga Banjarbaru agar lebih kuat terhadap serangan virus,” sahut Wali Kota Banjarbaru, Aditya M Ariffin secara terpisah.