bakabar.com, BANJARMASIN – Operasional Pasar Terapung di Dermaga Siring Sungai Martapura, Banjarmasin terpaksa disetop. Anggaran operasional dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Banjarmasin diakui habis.
"Penutupan sampai ada dana di anggaran tahun 2022. Kita lihat saja nanti apakah ada anggarannya," ucap Kepala Disbudpar Banjarmasin, Ikhsan Al Haq, Selasa (28/12).
Ikhsan mengakui mendatangkan pedagang pasar terapung perlu anggaran. Dalam satu hari operasional, masing-masing pedagang dikasih insentif Rp 100 ribu sebagai biaya pengganti transport.
Kalkulasinya, bila misalnya ada 50 pedagang dalam dua sepekan (hari Sabtu dan Minggu), setidaknya Pemkot mengeluarkan dana sebesar Rp10 juta.
Dalam setahun, setidaknya mesti menggelontorkan paling sedikit Rp520 juta.
"Biasanya, jumlah yang didatangkan bervariatif. Bisa 60 sampai 75 pedagang. Tergantung kesibukan pedagang," papar Ikhsan.
Kadisbudpar Banjarmasin ini pun belum bisa memastikan kapan anggaran tersebut bisa turun. Kemungkinan, Februari-Maret 2022. Kecuali, lanjut dia, bila pedagang pasar terapung bersedia tanpa insentif transportasi.
"Kalau mau seperti itu bisa saja kami pertimbangkan untuk operasionalnya," tutup Ikhsan.