Peristiwa & Hukum

Kebakaran di Sampit Diduga Terjadi Usai Pasutri Pemilik Rumah Bertengkar

Kebakaran yang menghanguskan tiga rumah warga di Jalan Ir H Juanda Sampit, terjadi usai pasutri pemilik rumah bertengkar

Featured-Image
Petugas berupaya memadamkan kebakaran yang terjadi di Jalan Juanda Sampit, Kamis (18/1). Foto: Damkarmat Kotim

bakabar.com - SAMPIT - Fakta baru terungkap dari kebakaran yang menghanguskan 3 rumah warga di Jalan Ir H Juanda, Desa Telaga Baru, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Kotawaringin Timur (Kotim), Kamis (18/1).

Kebakaran tersebut diduga terjadi setelah pertengkaran antara pasangan suami istri (pasutri) pemilik salah satu rumah berinisial K dan P.

Fakta tersebut dipaparkan salah seorang korban kebakaran bernama Ari (30). Bahkan warga lain pun sempat mendengar pasutri tersebut bertengkar hebat hingga berteriak-teriak. 

"Terdengar cekcok dari dalam rumah mereka sebelum terjadi kebakaran. Warga lain juga mendengar," ungkap Ari kepada bakabar.com, Sabtu (20/1). 

Pun warga sudah memaklumi bahwa hubungan rumah tangga K dan P kurang harmonis, "Warga sudah sering mendengar mereka bertengkar," tambah Ari.

Setelah bertengkar hebat, warga juga melihat sang suami keluar rumah dan meninggalkan sang istri yang sedang kesal. 

"Mungkin karena tidak ingin bertengkar lagi, K keluar rumah berjalan kaki menuju rumah salah satu keluarga yang terdekat," jelas Ari. 

P yang terlihat masih kesal, dijemput seorang pria yang tidak diketahui. Selanjutnya P pergi dari rumah dan tak lama kemudian api mulai berkobar, "Kami pun terkejut, karena api langsung membesar," sambung Ari.

Tidak lama setelah api berhasil dipadamkan, K sendiri langsung diperiksa Polsek Ketapang, Jumat (19/1) pagi. 

Sementara Dinas Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Kotim menduga kebakaran dipicu korsleting listrik.

"Berdasarkan asumsi petugas di lapangan, diduga kebakaran disebabkan korsleting listrik," ungkap Rihel, Plt Damkarmat Kotim.

Tidak ditemukan korban jiwa dalam insiden tersebut. Mamun diperkirakan kerugian materiel yang dialami korban mencapai ratusan juta.

Editor


Komentar
Banner
Banner