Tak Berkategori

Kawal Kotak Suara, Iptu Winarto Tidak Tidur Lima Hari

apahabar.com, BATULICIN – Kontestasi Pemilu 2019 yang dilaksanakan pada 17 April menjadi pengalaman yang melelahkan sekaligus…

Featured-Image
Kapolsek Kuranji, Iptu Winarto, saat membantu mengangkat bilik suara ke atas truk. Foto-Istimewa

bakabar.com, BATULICIN – Kontestasi Pemilu 2019 yang dilaksanakan pada 17 April menjadi pengalaman yang melelahkan sekaligus menyenangkan bagi Kapolsek Kuranji, Iptu Winarto.

Usai hari pencoblosan kemarin, Iptu Winarto, mengaku kurang tidur. Sebab, ia harus memastikan kotak suara yang disimpan di aula Kecamatan Kuranji benar-benar aman. Untuk mengatasi rasa kantuk yang luar biasa, Iptu Winarto bersama anggotanya tak pernah berhenti minum kopi setiap malam.

“Selama lima hari saya tidak tidur. Ya, kalau dibilang nggak tidur sama sekali tidak juga. Tapi selama itu kita fokus menjaga kotak suara. Untung ada kopi,” ungkap Iptu Winarto, kepadabakabar.com, saat mengawal pengiriman logistik Pemilu dari Kecamatan Kuranji ke Kantor KPU Tanbu, Senin (22/4/2019).

Dalam mengawal kotak suara, Iptu Winarto dibantu seluruh anggota Polsek Kuranji yang berjumlah 11 orang. Bantuan juga datang dari anggota TNI, anggota Panwascam, dan pihak terkait lainnya.

Secara geografis, Kecamatan Kuranji memang berada agak jauh dari perkotaan. Jumlah penduduknya pun relatif sedikit. Kecamatan Kuranji memiliki 37 TPS dari 7 desa. Pada Pemilu 2019, jumlah DPT di Kuranji hanya 7048. Dibanding kecamatan lain, apalagi di pulau Jawa, tentu ini angka yang sangat kecil.

Namun, meski jumlah DPT sedikit, Iptu Winarto tidak ingin meremehkan pelaksanaan Pemilu di wilayah tersebut. Ia tetap berupaya memastikan Pemilu berjalan aman, lancar, sekaligus meminimalkan potensi konflik.

“Ini pertama kali saya menghadapi situasi model begini. Saya ingin menunjukkan Indonesia bisa,” katanya.

Selama mengawal kotak suara itu, sosok Kapolsek yang humoris itu juga tidak mengizinkan seluruh anggotanya pulang ke rumah. Akhirnya, anggota Polsek Kuranji pun maksimal menjaga kotak suara sampai dikirim ke gudang logistik KPU Tanbu.

“Anggota tidak ada yang saya kasih izin pulang. Ada yang minta izin pulang sambil memohon karena nggak punya baju lagi. Dia minta izin karena mau nyuci baju. Ya, sudah saya izinkan. Tapi, setelah bajunya kering harus kembali lagi,” katanya, sambil bercanda.

Di samping itu, Iptu Winarto juga bersyukur karena kultur masyarakat di Kecamatan Kuranji sangat bersahabat, sehingga selama Pemilu berlangsung, masyarakat tetap menjaga kerukunan meskipun berbeda pandangan politik.

Kepada masyarakat, ia mengimbau agar tetap menjaga kerukunan dan kedamaian. Imbauan Iptu Winarto itu pun disambut hangat oleh masyarakat termasuk para simpatisan partai yang punya pandangan berbeda dalam Pemilu 2019. Gayanya yang humanis membuat nasihat Iptu Winarto bisa diterima dengan baik oleh seluruh masyarakat di Kecamatan Kuranji.

Loyalitas Polsek Kuranji dalam membantu mengamankan Pemilu 2019 itu juga diakui oleh Ketua PPK Kecamatan Kuranji, Puryadi. Ia membenarkan selama Pemilu Iptu Winarto tak pernah pulang ke rumah.

“Beliau benar-benar bertanggung jawab. Tidak pulang saat menjaga kotak suara,” katanya.

Logistik berisi kertas suara Pemilu 2019 dari Kecamatan Kuranji tiba di gudang logistik KPU, Senin (22/4/2019) sekira pukul 12.00 Wita. Setelah Kecamatan Kuranji, kecamatan lainnya yang akan mengirimkan logistik Senin hari ini, antara lain Kecamatan Angsana dan Sungai Loban.

Baca Juga:Banyak KPPS Belum Paham Tugas

Baca Juga: Penghitungan Terbaru KPU di Kalsel, 22 April: 01 (31.22%), 02 (68.78%)

Baca Juga: Daftar Pejuang Demokrasi di Bawaslu Kalsel Alami Musibah Selama Pemilu 2019

Baca Juga: Catatan Pemilu 2019 di Banjarmasin, Dari Surat Suara Tertukar hingga Petugas TPS Diancam

Reporter: Puja Mandela
Editor: Syarif



Komentar
Banner
Banner