Banjarmasin Hits

Kasus Dugaan Penganiayaan Siswa PAUD Banjarmasin Banjir Dukungan!

Kasus siswa PAUD di Banjarmasin yang diduga dianiaya oleh guru masih menjadi sorotan warganet, khususnya Kalimantan Selatan (Kalsel).

Featured-Image
Ilustrasi. Foto-net

bakabar.com, BANJARMASIN - Kasus siswa PAUD di Banjarmasin yang diduga dianiaya oleh guru masih menjadi sorotan warganet, khususnya Kalimantan Selatan (Kalsel).

Tak sedikit warganet yang memberikan dukungan kepada bocah laki-laki berusia 4 tahun dan sang ibu untuk mendapatkan keadilan.

"Semangat, Allah tidak pernah tidur. Pelajaran untuk para pengajar dan pendamping di sekolah untuk kedepannya lebih baik lagi menjaga anak muridnya, karena kami sebagai orang tua mengharapkan para guru lah sebagai pengganti kami selama di sekolah," ujar @yuli***.

"Ya Allah, menangis saya membaca Instagram Stories kakak. Sabar sekali, semoga anak kakak kuat dan cepat pulih seperti sediakala dan orang-orang yang menyakiti dan menyembunyikan kasus kekerasan anak kakak mendapatkan hukuman dunia dan akhirat," kata @apri***.

"Guru seharusnya menjadi orang tua ke-2 dan sekolah adalah rumah ke-2 bagi anak. Tidak habis pikir sama guru dan PAUD-nya. Anak kakak sepupu saya sampai seperti ini. Allah tidak akan tidur, Allah akan mudahkan jalan menuju kebenaran. Semoga oknum mendapatkan ganjaran yang setimpal. Cepat sembuh dan tetap kuat kak," papar @erin***.

"Yang melihat saja sakit hati, apalagi orang tuanya. Semoga cepat sembuh dan semoga pelaku secepatnya diberikan efek jera. Stop kekerasan pada anak, apapun alasannya. Jangan pernah sekalipun menyakiti anak, apalagi anak orang," pungkas @nazi***.

Baca Juga: Siswa PAUD Diduga Dianiaya Guru, Disdik Banjarmasin: Pelaku Belum Diketahui

Ucapan Terima Kasih Ibu Kandung

RA, ibu kandung dari bocah yang diduga dianiaya tersebut mengucapkan terima kasih kepada warganet yang memberikan doa dan dukungan kepadanya dan anaknya.

"MasyaAllah, dukungan kalian terus berdatangan. Saya minta maaf, belum sempat membalas direct message dari kalian. Bismillah, doakan saya kuat, saya sehat, semoga dimudahkan dan dilancarkan Allah untuk membongkar kasus kekerasan anak yang terjadi terhadap anak saya," ujar RA di Instagram Stories, seperti dilihat bakabar.com, pada Senin (29/5).

Ia berharap agar kejadian pilu yang menimpa anaknya tidak terjadi lagi.

"Semoga cukup anak saya saja. Warning untuk para ibu yang menyekolahkan anak dan teguran untuk sekolah atau PAUD," harapnya.

Baca Juga: Geger! Siswa PAUD di Banjarmasin Diduga Dianiaya Guru, Sang Ibu Tempuh Jalur Hukum

Diberitakan sebelumnya, siswa PAUD di Banjarmasin diduga dianiaya oknum guru di sekolah.

Hal ini pertama kali diketahui melalui unggahan sang ibu di Instagram pada Senin (29/5).

RA, sang ibu dari bocah yang berusia 4 tahun mengisahkan anak laki-lakinya diduga mengalami kekerasan di sekolah.

Diakui RA, ia baru saja mengetahui kejadian yang menimpa anaknya pada Jumat (26/5) oleh saksi mata yang berada di lokasi saat anaknya mengalami kekerasan.

"Jadi saya baru tahu kejadian yang sebenarnya itu pada Jumat (26/5) kemarin, setelah salat subuh," buka RA di Instagram.

"Salah satu saksi mata di tempat kejadian menelepon saya dan menyampaikan kejadian yang sebenarnya. Hatinya dibukakan Allah SWT untuk menyampaikan kebenarannya kepada saya, karena beliau bilang saya berhak tahu kejadian yang sebenarnya," lanjut keterangan RA.

Menurut RA, kekerasan yang dialami anaknya terjadi pada 3 bulan yang lalu.

"3 bulan disimpan, dalam sekejap Allah SWT ingin membuka. Sehebat-hebatnya kalian menyembunyikan kejahatan kalian dan merancang dengan sedemikian rups agar terlihat benar, kalian lupa ada Allah, dengan mudah Allah membuka semuanya," ujarnya.

Sang ibu kerap kali mengungkapkan rasa sakit hatinya saat sang anak mengalami kekerasan di sekolah.

"Saya menitipkan anak saya di sekolah untuk dijaga, bukan untuk dibuat celaka. Apa salah anak saya kepada anda wahai ibu guru? Anak saya umurnya 4 tahun, kenapa anda bersikap seperti itu kepada anak saya? Kemana lagi anak saya meminta perlindungan di sekolah kalu bukang kepada guru? Bukankah tugas guru itu melindungi, mendidik? Bukan seperti ini!" ujarnya lirih.

Hingga berita ini diturunkan, diketahui sang ibu telah melapor ke pihak kepolisian dan Komnas Perlindungan Perempuan dan Anak.

Editor


Komentar
Banner
Banner