Pemkab Tanah Bumbu

Kasus DBD di Tanbu Mulai Turun

apahabar.com, BATULICIN – Memasuki bulan Maret 2020, kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Tanah Bumbu…

Featured-Image
Kepala Dinas Kesehatan Tanah Bumbu, Setia Budi. Foto-apahabar.com/Syahriadi

bakabar.com, BATULICIN – Memasuki bulan Maret 2020, kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Tanah Bumbu sudah mulai turun.

“Maret kasus DBD mulai turun, sebelumnya di Februari cukup tinggi,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Tanah Bumbu, Setia Budi, Kamis (11/03).

Setia Budi mengatakan menurut data yang tercatat, kasus DBD di Tanah Bumbu pada bulan Januari mencapai 166 kasus, kemudian di Februari naik drastis hingga mencapai 240 kasus.

“Januari dan Februari lumayan tinggi, namun Maret ini hingga tanggal 9 hanya mencapai 33 kasus, dan ini sangat turun dari frekuensi bulan sebelumnya,” terangnya.

Ia menyebut daerah yang masih sangat rentan dan paling banyak terkena DBD adalah Kecamatan Satui, Simpang Empat, Karang Bintang dan Kusan Hilir.

Mengatasi hal tersebut, kata Setia Budi, pihaknya sudah melaksanakan langkah-langkah yang mampu menekan perkembangan wabah DBD.

“Kita ajak berbagai instansi bersama-sama masyarakat melakukan bersih-bersih lingkungan, melakukan pemberantasan sarang nyamuk serta memberlakukan hidup sehat,” ujarnya.

Menurutnya, cara itu sangat efektif agar pencegahan penyakit akibat nyamuk terutama DBD di Kabupaten Tanah Bumbu bisa ditekan.

“Pencegahan dan pengendalian DBD harus dilakukan, bahkan sebelum terjadi kasus atau meluasnya kasus, dengan pembersihan jentik dan sarang nyamuk serta melakukan 4M plus,” tuturnya.

4M plus adalah Menguras tempat penampungan air dengan rutin, Menutup tempat penampungan air, Mendaur ulang penampungan air yang tak terpakai dan Memantau wadah air yang berpotensi menjadi sarang nyamuk.

Setia Budi juga mengingatkan kepada masyarakat beberapa hal lain yang perlu diperhatikan, yakni jangan menggantung pakaian, memelihara ikan pemakan jentik nyamuk, menanam tumbuhan pengusir nyamuk, tidur menggunakan kelambu, melakukan larvasidasi dan membuat ovitrap.

Baca Juga: Jangan Lengah, DBD Sama Berbahayanya dengan Corona

Baca Juga: Duh, Belasan Warga di Banjarbaru Terserang DBD

Baca Juga: Korban DBD di Banjarmasin Sudah Delapan Orang

Reporter: Syahriadi
Editor: Muhammad Bulkini



Komentar
Banner
Banner