bakabar.com, KANDANGAN - Selama tahun 2023, kasus demam berdarah dengue (DBD) di wilayah Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) mengalami lonjakan besar dibandingkan tahun lalu.
Data Dinas Kesehatan (Dinkes) HSS dari Januari sampai dengan 28 Desember 2023 tercatat sudah ada 431 kasus DBD. Jumlah ini naik sangat tinggi dibanding tahun 2022 yang hanya sebesar 38 kasus.
Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinkes HSS, Daru Priyanto menjelaskan, DBD mulai mengalami peningkatan signifikan sejak Oktober 2023.
Total tahun ini ada 431 kasus DBD tersebar dengan rincian 70 kasus di Puskesmas Kandangan, 64 kasus di Angkinang, 46 kasus di Jambu Hilir, 32 kasus di Puskesmas Kaliring, 27 kasus di Puskesmas Nagara, 25 kasus di Puskesmas Batang Kulur.
Selanjutnya, 22 kasus di Puskesmas Sungai Raya, 20 kasus di Bayanan, 17 kasus di Wasah, 16 Puskesmas Bamban, 16 kasus di Puskesmas Gambah, 14 kasus di Baruh Jaya, 11 kasus di Simpur, 10 kasus di Puskesmas Padang Batung.
Lalu ada 9 kasus di Puskesmas Telaga Langsat, 9 kasus di Sungai Pinang, 9 kasus di Puskesmas Pasungkan, 8 kasus di Kalumpang, 3 kasus di Puskesmas Malinau, 2 kasus di Loksado, serta 1 kasus di Puskesmas Bajayau.
Sedangkan untuk kategori usia, ada 10 kasus dibawah 1 tahun, 31 kasus usia 1 sampai 4 tahun, 191 kasus usia 5 sampai 14 tahun, 163 kasus usia 15 sampai 44 tahun, 36 kasus usia diatas 45 tahun.
Faktor penyebab meningkatnya jumlah kasus DBD akibat perubahan cuaca dari panas yang berkepanjangan ke musim penghujan.
"Ditambah perilaku kebersihan masyarakat kita yang kurang baik seperti membuang sampah sembarangan," katanya, Kamis (28/12).
Akibat perilaku ini, bekas tempat sampah atau barang yang bisa menampung air membuat nyamuk DBD bertelur dan berkembang biak dengan cepat.