bakabar.com, BANJARMASIN - Sebanyak 269 orang lanjut usia (lansia) digolongkan sebagai warga terlantar di Kota Banjarmasin.
Hal itu mengacu pada data dari Dinas Sosial (Dinsos) Kota Banjarmasin pada tahun 2023.
"Kalau secara keseluruhan yang masuk Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), di Banjarmasin totalnya ada 33 ribu jiwa warga lansia atau berusia 60 tahun ke atas. 269 digolongkan terlantar," ucap Kepala Dinsos Banjarmasin, Dolly Syahbana, belum lama tadi.
Dolly melanjutkan, 269 itu digolongkan sebagai warga terlantar, lantaran mereka hidup sebatang kara. Atau masih memiliki keluarga namun tidak mampu.
Banjarmasin Selatan Paling Banyak
Untuk membantu, pihak Dinsos Banjarmasin mengklaim secara rutin menyalurkan bantuan berupa bahan makanan tiap bulan, yang diserahkan kepada RT setempat. Adapun yan paling banyak berada di wilayah Kecamatan Banjarmasin Selatan.
"Kita berikan bantuan bahan makanan seperti beras, gula, minyak goreng dan susu senilai Rp369 ribu," ujar Dolly.
"Bagi mereka yang sebatang kara, biasanya dimasakan oleh warga sekitarnya. Sehingga sudah siap makan," tambahnya lagi.
Di sisi lain, tidak adanya panti jompo yang dimiliki Pemkot Banjarmasin menjadi kendala Dinsos Banjarmasin untuk melakukan penanganan terhadap lansia.
Hal ini disebabkan adanya sebuah aturan yang tidak bisa ditabrak untuk membangun panti jompo. Alhasil, pihaknya hanya bisa memanfaatkan milik Pemprov Kalsel yang ada di Kota Banjarbaru.
"Selama ini kita juga bekerjasama dengan panti milik Pemprov Kalsel untuk penanganan lansia," ungkapnya.
Meski demikian, pihaknya telah merencanakan membangun shelter atau tempat penampungan di kawasan Rumah Singgah Baiman, sebagai solusi tidak adanya panti.
Nantinya, di shelter itulah para orang-orang terlantar, termasuk lansia yang tidak memiliki keluarga akan ditampung.
"Pemenang lelangnya sudah ada. Juli akan dimulai pembangunannya dan target selesai Oktober. Anggarannya sekitar Rp3,5 Miliar," tuntasnya.