bakabar.com, SAMARINDA – Gubernur Isran Noor menjamin ketersediaan lahan ribuan hektar guna mendukung rencana pemerintah pusat membangun ibu kota di Kaltim. 3.000 hektar lahan akan menjadi prioritas awal untuk pembangunan infrastruktur utama dipastikan sudah siap dan merupakan tanah negara.
"Baik lokasi di Kutai Kartanegara maupun Penajam Paser Utara, keduanya merupakan tanah negara. Tidak ada konflik ataupun sengketa lahan. Jika ada yang bermain maka akan rugi sendiri, karena itu tanah negara," tegas Isran, dikutip bakabar.com dari laman resmi Humas Pemprov Kaltim, Jumat malam.
Soal lahan, seperti diwartakan sebelumnya Isran memastikan tak ada ruang untuk para spekulan tanah atau Tuan Takur. Isran siap membuat payung hukum penataan kawasan nonkomersial. Eks Bupati Kutim itu juga mengklaim belum ada tanda-tanda kemunculan spekulan.
“Saya yakin mereka akan rugi sendiri, karena area yang kita usulkan adalah lahan milik negara,” jawab Isran lagi.
Guna mengindari urbanisasi atau perpindahan penduduk yang tidak terkontrol akibat perpindahan pusat pemerintahan, Isran katakan Kaltim bakal menyediakan lahan khusus.
Pemerintah daerah, kata dia, akan menyiapkan lahan untuk para pendatang tersebut di Kota Samarinda, Balikpapan, Kutai Kartanegara dan Penajam Paser Utara.
Sebelumnya, Wahana Lingkungan Hidup dan Aliansi Masyarakat Adat Nasional (AMAN) Kaltim kompak meminta pemerintah memerhatikan dampak urbanisasi dari perpindahan ibu kota. Mereka tak mau masyarakat adat setempat, khususnya suku Dayak, menjadi minoritas seperti yang terjadi di Jakarta, atau Amerika. Seperti diketahui akan ada 1,5 juta jiwa yang akan diboyong pemerintah pusat, sebagai konsekuensi pemindahan jantung negara.
Sementara itu, isu pemindahan ibu kota ke Kaltim menjadi isu ‘seksi’ belakangan ini. Gubernur Isran pun jadi target pemberitaan media. Mulai dari melayani wawancara program “Aiman” milik Kompas TV, hingga menjadi narasumber Prime Talk, Metro TV, dan Indonesia Lawyer Club TvOne, serta Apa Kabar Pagi Indonesia TvOne yang dipandu Rendra dan Putri dengan tema yang masih sama, terkait pemindahan ibu kota negara, Jumat tadi.
Isran mengatakan Kaltim terus melakukan diskusi-diskusi dengan berbagai pihak. Mulai dalam bentuk lokakarya atau seminar. Jika memang Kaltim jadi ibu kota, kata Isran, akan berdampak positif bagi perekonomian daerah. Bukan hanya bagi Kaltim, tapi seluruh provinsi di Kalimantan. Termasuk yang berbatasan langsung dengan Kaltim, seperti Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat dan Sulawesi Tengah.
Senada, mantan Kepala BPN/Menteri ATR Andrinof Chaniago menilai Kaltim paling banyak memenuhi kriteria yang dibutuhkan.
Terletak di Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II, Kaltim dinilai memiliki keunggulan geostrategis dan geoekonomi.
"Dengan posisi Kaltim yang di tengah Indonesia, maka ibu kota baru bisa menggerakkan ekonomi di kawasan timur tetapi juga tidak memutus kegiatan ekonomi di wilayah barat. Keunggulan lainnya di Kaltim memiliki ketersediaan sumber air dan relatif aman dari kabut asap ketika terjadi karhutla," ujar Andrinof, dalam Prime Talk, garapan Metro Tv. (*)
Baca Juga: Kaltim Jadi Ibu Kota RI, Menteri Sofyan Koreksi Pernyataan
Baca Juga: Jokowi Bantah Menteri Sofyan, Kaltim Belum Pasti Jadi Ibu Kota
Editor: Fariz Fadhillah