Hot Borneo

Kalsel Waspada Hepatitis Akut, Dinkes: Lapor Jika Bergejala

apahabar.com, BANJARMASIN – Meski belum ditemukan kasus hepatitis akut, warga Kalimantan Selatan (Kalsel) diminta untuk waspada….

Featured-Image
Ilustrasi seorang anak dirawat di rumah sakit. Foto-net

bakabar.com, BANJARMASIN – Meski belum ditemukan kasus hepatitis akut, warga Kalimantan Selatan (Kalsel) diminta untuk waspada.

Baru-baru ini, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalsel telah mengeluarkan surat kewaspadaan terhadap penemuan kasus hepatitis akut yang tidak diketahui etiologinya.

Surat tertanggal 28 April 2022 itu ditujukan ke Dinkes kabupaten/kota yang ada di Bumi Lambung Mangkurat.

Kepala Dinkes Kalsel, dr Diauddin mengonfirmasi sampai sekarang belum ada temuan kasus hepatitis misterius.

"Meski begitu, kita tetap meningkatkan kewaspadaan," ucapnya kepada bakabar.com, Rabu (4/5).

Peningkatan kewaspadaan yang dimaksud adalah memantau dan melaporkan kasus sindrom jaundice akut di Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR).
Gejala yang ditandai dengan kulit dan sklera berwarna ikterik atau kuning dan urine berwarna gelap.

Selain itu, setiap tenaga surveilans di kabupaten/kota diminta memberikan upaya Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) kepada masyarakat terkait hepatitis akut.

Termasuk langkah pencegahannya seperti melalui penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

Dokter Dia, sapaan akrabnya, juga mengimbau masyarakat untuk melaporkan diri ke Fasilitas Layanan Kesehatan (Fasyankes) terdekat bila mengalami sindrom jaundice.

Sindrom jaundice atau penyakit kuning merupakan suatu kondisi medis ketika terjadinya perubahan warna menjadi kekuningan pada kulit, bagian putih dari mata, dan juga membran mukosa seseorang.

Penyakit kuning sendiri terjadi karena kadar bilirubin dalam sirkulasi darah seseorang meningkat.

Dinkes kabupaten/kota di Kalsel juga diminta agar membangun dan memperkuat jejaring kerja surveilans dengan lintas program dan lintas sektor, terutama Dinas Pendidikan dan Kantor Wilayah Kementerian Agama setempat.

Apabila terjadi peningkatan kasus sindrom jaundice akut maupun menemukan kasus sesuai definisi operasional kepada Dirjen P2P melalui Public Health Emergency Operation Centre (PHEOC) melalui telepon atau WhatsApp 0877-7759-1097 atau email [email protected].

"Ini sebenarnya penyakit lama, hanya saja (hepatitis akut) belum diketahui penyebabnya. Jadi, fasyankes di Kalsel sudah siap dalam menangani penyakit ini," tutupnya.

Tiga Anak Meninggal

Sebelumnya, tiga pasien usia anak-anak meninggal dunia diduga akibat terserang hepatitis akut

Ketiganya sempat dirawat di RS Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta, namun nyawanya tak tertolong.

Ketiga anak tersebut meninggal dunia dalam kurun waktu yang berbeda dengan rentang dua minggu terakhir hingga 30 April 2022.

Pasien tersebut berasal dari rujukan rumah sakit yang berbeda. Ada yang berasal dari rumah sakit di Jakarta Timur dan Jakarta Barat.

Gejala yang ditemukan pada pasien-pasien ini adalah mual, muntah, diare berat, demam, kuning, kejang dan penurunan kesadaran.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI, Siti Nadia Tarmizi mengatakan Kementerian Kesehan RI tengah berupaya untuk melakukan investigasi penyebabnya.

Investigas melalui pemeriksaan panel virus secara lengkap. Lalu, Dinas kesehatan Provinsi DKI Jakarta sedang melakukan penyelidikan epidemiologi lebih lanjut.

Nadia juga mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak panik dengan kondisi tersebut.

"Selama masa investigasi, kami menghimbau masyarakat untuk berhati-hati dan tetap tenang,” kata Nadia dalam keterangan resminya.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) sendiri telah menyatakan Kejadian Luar Biasa (KLB) pada kasus hepatitis akut misterius tersebut. Penyakit itu kini telah menyerang anak-anak di Eropa, Amerika, dan Asia.

Waspada Hepatitis Akut, Kenali Gejalanya Sejak Dini



Komentar
Banner
Banner