bakabar.com, BANJARBARU – Status tanggap darurat banjir, angin puting beliung, dan tanah longsor membuat BPBD provinsi Kalsel kini mulai jaga-jaga.
Sejak Senin (6/12) lalu, posko tanggap darurat di Markas BPBD Kalsel, Banjarbaru sudah didirikan.
"Seiring dengan adanya posko itu, nanti petugas kita bakal piket secara bergantian," kata Kepala Pelaksana BPBD Kalsel Mujiyat dihubungi bakabar.com, Jumat (10/12).
Meski begitu, posko tanggal darurat masih menunggu SK resmi dari Gubernur Sahbirin Noor. Mujiyat mengatakan saat ini SK sedang berproses.
"Setelah SK gubernur turun, kita langsung rapatkan barisan," ujarnya.
Persiapan lainnya, lanjut Mujiyat, dalam waktu dekat para pimpinan SKPD di lingkup Pemprov bakal dikumpulkan.
Hal ini untuk mematangkan langkah-langkah yang harus dilakukan Pemprov dalam menghadapi status tanggap darurat ini.
Terlebih, perkiraan BMKG fenomena La Nina di Kalsel masih akan berlangsung hingga Februari 2022 mendatang.
Lantas, daerah mana yang menjadi atensi khusus musibah banjir kali ini?
Kepala Pelaksana BPBD Kalsel berkata perhatian khusus saat ini adalah Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST). Sebab, dalam setahun ini daerah berjuluk kota murakata tersebut sudah berkali-kali diterjang banjir.
Dalam sepuluh hari terakhir, lanjut Mujiyat, pihaknya sudah melakukan pengerukan di kawasan Sungai Alat HST.
"Atas perintah pak gubernur, sungai itu sudah kita keruk menggunakan ekskavator sehingga bila terjadi banjir tidak lagi merembes sampai ke daratan," jelasnya.
Kemudian, daerah lain yang jadi atensi khusus Pemprov adalah Hulu Sungai Utara.
"Kebetulan kedua daerah itu (HST dan HSU) sudah menetapkan status tanggap darurat sehingga perlu jadi perhatian bersama," pungkasnya.