bakabar.com, BANJARMASIN – Presiden Joko Widodo merespons cepat bencana gempa bumi di Mamuju, Sulawesi Barat, Jumat (15/1).
Bahkan Presiden Jokowi memerintahkan langsung Menteri Sosial Tri Rismaharini ke lokasi kejadian.
Hal itu disampaikan Tenaga Ahli Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Egy Massadiah.
"Mendengar kabar terjadinya gempa di Mamuju, Sulawesi Barat, presiden memerintahkan Doni Monardo dan Mensos Risma berangkat ke sana," ucap Tenaga Ahli BNPB Egy Massadiah dilansir Kompas.com.
Padahal seharusnya Doni siap-siap melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Sumedang, Jawa Barat bersama sejumlah anggota Komisi VIII DPR RI. Namun lantaran perintah presiden, maka Doni mengubah jadwal perjalanannya.
Sebelum bertolak ke Mamuju, kata dia, Kepala BNPB itu langsung memberikan instruksi mengirimkan helikopter ke lokasi bencana.
Dia mengatakan ada empat helikopter yang dikerahkan menuju Mamuju, Sulawesi Barat.
"Doni langsung menginstruksikan helikopter BNPB menuju lokasi bencana. Ada empat helikopter BNPB dikerahkan," pungkasnya.
Kalsel Kebanjiran
Sejumlah kabupaten dan kota di Kalimantan Selatan masih diterjang banjir, sejak 10 Januari 2021 kemarin.
Sejauh ini terdapat 3 kabupaten yang terdampak signifikan, di antaranya Hulu Sungai Tengah, Banjar dan Tanah Laut.
Meminjam data Dinas Sosial Provinsi Kalsel per 14 Januari 2021, jumlah masyarakat terdampak banjir mencapai 17.865 kepala keluarga (KK) atau sebanyak 65.002 jiwa.
Tak hanya itu, sejumlah fasilitas umum seperti jalan dan jembatan juga amblas akibat terjangan banjir. Salah satunya Jalan Achmad Yani Kilometer 58,5 Kecamatan Mataraman, Kabupaten Banjar.
Namun sayang, sampai hari ini, belum ada perhatian khusus dari Presiden Jokowi dan jajaran menteri di Kabinet Indonesia Maju.
Legislator Kalsel Bersurat ke Presiden
Anggota Komisi V DPR RI Rifqinizamy Karsayuda langsung bersurat ke Presiden Jokowi terkait banjir besar di Banua, sebutan Kalsel.
"Atas nama masyarakat Kalimantan Selatan, selaku Anggota DPR/MPR-RI daerah pemilihan provinsi tersebut, izinkan saya menjalankan tugas konstitusional untuk menyampaikan aspirasi masyarakat dan daerah pemilihan saya kepada bapak perihal terjadinya banjir yang sangat massif terjadi di provinsi ini, beberapa waktu terakhir," ucap Rifqinizamy Karsayuda dalam surat tersebut.
Bencana tersebut, kata dia, melanda hampir semua wilayah kabupaten atau kota se Kalsel. Antara lain Banjarmasin, Banjarbaru, Kabupaten Banjar, Tanah Laut, Tapin, Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Selatan dan Balangan.
Dari wilayah tersebut, menurutnya, Banjar, Hulu Sungai Tengah, dan Tanah Laut merupakan daerah terparah.
"Hingga melumpuhkan aktivitas warga setempat."
"Berdasarkan data Pemprov Kalsel jumlah masyarakat yang menjadi korban sebanyak 73.597 orang dan diprediksi akan terus bertambah. Mengingat, intensitas hujan yang masih tinggi dan naiknya permukaan air laut serta sungai di daerah ini menurut BMKG," timpalnya.
Menurutnya, selain persoalan penanganan pengungsian, tempat, logistik, kebutuhan pokok, evakuasi warga dan lain-lain, bencana ini juga telah menghancurkan beberapa infrastruktur vital di Kalsel.
Di antaranya seperti rusak dan putusnya poros jalan nasional yang juga merupakan akses utama ke seluruh wilayah Kalsel, bahkan ke Kaltim dan Kalteng.
"Berdasarkan hal di atas, saya memohon dengan segala kerendahan hati agar bapak memberikan perhatian dan tindakan yang cepat dari pemerintah pusat untuk menangani seluruh aspek akibat bencana banjir di Kalsel ini," pungkasnya.