Tak Berkategori

Kalsel Ingin Lepas dari Ketergantungan Batu Bara

apahabar.com, BANJARMASIN – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalsel bertekad lepas dari ketergantungan akan sektor pertambangan batu bara…

Featured-Image
Pedagang tradisional di Pasar Terapung Lok Baintan, Desa Sungai Pinang, Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar. Foto-Dok. Liputan1.com

bakabar.com, BANJARMASIN – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalsel bertekad lepas dari ketergantungan akan sektor pertambangan batu bara dan beralih ke sektor pariwisata berbasis budaya. Disadari, batubara bukan merupakan energi terbarukan dan ramah lingkungan.

“Kita akan menggantikan penghasilan di sektor Sumber Daya Alam (SDA) menjadi sektor pariwisata,” ucap Sekretaris Daerah Pemerintah Provinsi (Sekdaprov) Kalsel, Abdul Haris Makkie di sela launching calender of event, Jumat (29/3).

Sejauh ini dari 33 even pariwisata Kalsel 4-5 di antaranya masuk dalam kalender even nasional. Salah satunya even budaya Pasar Terapung di Sungai Martapura Banjarmasin.

Menurutnya, pemerintah di tingkat kabupaten, mesti mendukung, dan membangun jejaring pariwisata guna meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) yang saat ini masih ditopang batu bara.

Baca Juga: Bakal Ada Masjid Terapung di Banjarmasin, Namanya 'Bani Arsyadi'

Dia berasumsi, 10-20 tahun ke depan energi emas hitam akan habis. Oleh sebab itu mesti ada sumber penerimaan alternatif baru.

“Namun tetap ditopang PAD di sektor pertanian dan kehutanan. Bahkan, lubang bekas tambang pun masih bisa dijadikan sebagai kawasan pariwisata,” jelasnya.

Untuk merealisasikannya sudah barang tentu membutuhkan SDM andal. Ke depan akan ada peningkatan sumber daya manusia di sektor pariwisata. Seperti halnya tour guide.

Menurutnya, tour guide juga harus bisa mengelola bisnis di sektor pariwisata, tak gaptek, serta menguasai bahasa Inggris.

“Kita akan membahas SDM melalui sekolah kejuruan dan program D3 khusus pariwisata. Kita sangat mengimpikan itu,” tutupnya.

Menurut Sekretaris Dinas Pariwisata Provinsi Kalimantan Selatan,
Abdul Hamid, objek wisata pasar terapung merupakan wisata yang sangat digandrungi oleh wisatawan, salah satunya di Lok Baintan, baik lokal maupun internasional.

“Kalau wisata alam yang digandrungi yakni Loksado di Hulu Sungai Selatan (HSS),” jelasnya.

Peningkatan SDM di sektor wisata seperti mengelola wisata, baik alam maupun bidang perhotelan akan dilakukan sesuai dengan standarisasi yang telah ditentukan oleh kementerian.

Menurut catatan Bank Indonesia, dalam rentang 2016-2017 struktur perekonomian Kalsel didominasi sektor berbasis komoditas. Sektor pertambangan berkisar 20,9 persen, pertanian 14,9 persen dan industri pengolahan 14 persen.

Ketidakpastian global yang terjadi beberapa tahun terakhir menyebabkan harga-harga komoditas tersebut mengalami ketidakstabilan, sehingga menyebabkan perekonomian rentan terhadap kondisi global.

Baca Juga: Deputi Gubernur BI Luluh 'Digoda' Pedagang Pasar Terapung

Reporter: Muhammad Robby
Editor: Fariz Fadhillah



Komentar
Banner
Banner