Tak Berkategori

Kain Sasirangan Bakal Jadi Alternatif Andalan Kalsel

apahabar.com, BANJARMASIN – Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) Abdul Haris Makkie menyatakan bahwa, Pendapatan Asli…

Featured-Image
Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Selatan dan Walikota Banjarmasin Ibnu Sina melihat kebolehan model yang mengenakan kain khas Sasirangan dalam rangkaian opening Banjarmasin Festival Sasirangan, Rabu malam (6/3/2019).Foto-apahabar.com/Bahaudin Qusairi

bakabar.com, BANJARMASIN – Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) Abdul Haris Makkie menyatakan bahwa, Pendapatan Asli Daerah (PAD) tak mampu lagi bertumpu pada sektor migas dan nonmigas.

Untuk itu, sektor pariwisata dan budaya pun jadi alternatif pilihannya untuk menggantikan sektor tambang yang telah puluhan tahun membantu pembangunan di provinsi tertua di pulau Kalimantan.

"Saat ini PAD tidak mungkin lagi berharap pada kayu, migas, maupun tambang. Wisata dan budaya menjadi potensi baru menyumbang bagi pendapatan daerah," ungkap Haris Makkie dalam sambutan Banjarmasin Festival Sasirangan (BSF), Rabu malam (6/3/2019).

Baca Juga:Selangkah Lagi BSF Masuk Event Nasional

Menurutnya, ada beberapa daerah di Kalsel yang dapat mengangkat citra wisata baru ke tingkat nasional maupun internasional.

Daerah Kota Banjarmasin ada beberapa spot wisata yang signifikan untuk menarik wisatawan berkunjung. Salah satunya, budaya khas ibu Kota Banjarmasin yakni kain sasirangan.

Potensi eksotis dari kain khas ibu kota Provinsi Kalsel tersebut tidak kalah dari budaya daerah lain di Indonesia.

Demi lebih mempromosikan kemasan kain sasirangan, selain melalui Banjarmasin Festival Sasirangan yang sudah tiga kali dihelat setiap tahunnya oleh pemerintah kota setempat.

Ada pula momen berharga lainnya seperti mengarah ke proyek ke tingkat yang lebih tinggi lagi, yakni masuk dalam agenda pariwisata Provinsi Kalsel.

“Kota Banjarmasin banyak memiliki ciri khas wisata, seperti kain sasirangan yang hendaknya dapat terus dilestarikan dan tidak digerus oleh zaman,” ujar Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Kalsel ini.

Namun, menurutnya budaya yang sudah ada di Banjarmasin tersebut, perlu juga proses pembenahan yang serius agar menambah daya tarik wisatawan.

"Jadi kita tidak hanya mengejar jumlah wisatawan datang ke Kalsel, tapi akan terus benahi wisata milik daerah ini. Oleh karenanya terus berupaya untuk mencari dan mengembankan pariwisata dan melestarikan budayanya agar bisa mengarah ke tingkat nasional,” harapnya.

Sebelumnya, Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina mengharapkan keinginan yang serupa sesuai paparan dari Sekda Provinsi Kalsel untuk menimbulkan event BSF ke tingkat nasional.

Apabila BSF masuk dalam agenda pariwisata provinsi Kalsel tahun 2020, maka jadwal event tingkat nasional akan menjadi tiga yang sebelumnya telah diisi Festival Pasar Terapung Lok Baintan, dan Bamboo Rafting Loksado.

“Keinginan itu agar kami mengangkat harkat dan martabat kain sasirangan agar dikenal nasional maupun internasional,” harap mantan anggota DPRD Kalsel ini.

Baca Juga:Cakra Khan Bakal Meriahkan Banjarmasin Sasirangan Festival

Adapun tampak hadir dalam pergelaran BSF Tahun 2019 Wali Kota Balikpapan, Wakil Wali Kota Banjarmasin, Mantan Wali Kota Banjarmasin, dan Forkompinda Kota Banjarmasin.

Reporter: Bahaudin Qusairi
Editor: Aprianoor

Komentar
Banner
Banner