bakabar.com, BANJARMASIN – Tepat hari ini, 24 September 2021, Kota Banjarmasin merayakan hari jadi (Harjad) ke-495. Namun problematika terkait pandemi Covid-19 belum tuntas bak ‘kado’ pahit.
Pasalnya, Ibu Kota Kalsel tersebut tahun ini masih belum keluar dari Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4.
Status tertinggi PPKM itu disematkan untuk Banjarmasin sejak 3 Agustus lalu. Lonjakan kasus Covid-19 hingga rumah sakit rujukan sempat terancam kolaps.
Per Kamis (23/9), kasus baru Covid-19 di Banjarmasin bertambah 9 pasien. Dengan penambahan itu, angka kumulatif kasus Covid-19 sebanyak 15.497 kasus.
Sebanyak 259 kasus aktif, di antaranya 32 menjalani isolasi mandiri (Isoman), 2.297 di Rumah Sakit (RS). Rinciannya dirawat RS Banjarmasin sebanyak 54 orang, diluar 173 orang.
Pasien sembuh 14.709 orang, bertambah 9 pasien dibandingkan Rabu lalu (22/9). Beruntung tidak ada penambahan kasus kematian, dan tetap pada angka 529 kasus.
Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina mengatakan bahwa status PPKM sebetulnya menyentuh level 3.
Namun lantaran posisi Banjarmasin berada di aglomerasi dan capaian vaksinasi rendah (kurang 50 persen) menyebabkan perpanjangan PPKM level 4 hingga 4 Oktober 2021.
"Mudahan mudahan bisa landai betul, pelaksanaan PPKM dan juga penanganan Covid-19 di Banjarmasin dan bisa level 3," ujarnya.
Wakil Wali Kota Banjarmasin, Ariffin Noor menyebutkan bahwa virus Corona itu makhluk Allah SWT.
Jadi masyarakat, kata dia hanya bermunajat supaya jangan menjadi wabah yang membahayakan saat momentum Harjad Banjarmasin.
"Mudahan virusnya menjadi manfaat bagi makhluk dialam jagat raya ini," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Banjarmasin, Machli Riyadi berharap momentum Harjad ini untuk bersama sama membangun kepedulian Kayuh Baimbai mengendalikan Covid-19.
Data presentasi Dinkes menunjukan capaian vaksinasi sekitar 43 persen. Angka vaksinasi tersebut memperlihatkan Banjarmasin tidak lepas dari status PPKM level 4. Karenanya, pemerintah menerapkan standar nasional capaian vaksinasi di atas 50 persen.
"Bersama sama mentaati Prokes dan mensukseskan program vaksinasi, yakin bersama kita pasti bisa," imbuhnya.