bakabar.com, PARINGIN – Banjir tidak hanya membawa dampak kerugian materiil dan tekanan psikis bagi korbannya. Akan tetapi masalah kesehatan sering mengincar tatkala banjir ini terjadi.
Kotoran dan kuman yang terbawa oleh air, hingga fasilitas kebersihan yang tidak memadai selama banjir dan di pengungsian menjadi penyebab utama.
Kepala Dinas Kesehatan Balangan, Erwan Mega Karya Latif menuturkan, meski penanganan dilakukan secara cepat, masyarakat perlu mewaspadai penyakit susulan yang bisa jadi muncul setelah banjir.
Erwan menyampaikan, beberapa penyakit bisa muncul sebagai imbas dari banjir. Di antaranya penyakit kulit, diare, liptospirosis, dan pes (penyakit infeksi pada manusia dan hewan yang disebabkan oleh bakteri Yersinia pestis) yang dibawa oleh air bah yang telah bercampur dengan kotoran.
"Di musim banjir ini juga rentan terhadap adanya ular-ular yang keluar selama banjir," ujarnya.
Untuk itu, ia mengingatkan masyarakat untuk waspada dan mencegah penyebaran penyakit ini. Untuk itu, ia berpesan agar masyarakat memperhatikan beberapa faktor kesehatan. Di antaranya kebersihan sanitasi, tempat pengungsian, air, dan pemenuhan nutrisi yang cukup.
“Sementara keluhannya masih gatal-gatal karena masyarakat terkena air banjir yang kotor,” katanya lagi.
Sebisa mungkin diharapkan para pengungsi atau korban banjir ini berusaha menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat meskipun di tengah keterbatasan. Khususnya bagi anak-anak risiko penyakit pasca banjir juga lebih besar.
"Oleh karena itu adanya petugas kesehatan menjadi sangat vital dalam kondisi seperti ini, sehingga masyarakat atau korban banjir ini bisa segera mendapatkan penanganan," pungkasnya.