Kalsel

Kabar Hoaks, PDAM Bandarmasih Dibuat Gerah

apahabar.com, BANJARMASIN – Kabar tak jelas terus menyusup di dunia maya. Kali ini Perusahaan Daerah Air…

Featured-Image
Ilustrasi distribusi air bersih. Foto-Megapolitan kompas

bakabar.com, BANJARMASIN - Kabar tak jelas terus menyusup di dunia maya. Kali ini Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Bandarmasih yang dibuat gerah.

Munculnya berita hoaks itu terkait adanya perbaikan emergency pipa transfer diameter PE 800 mm yang dilaksanakan pada Minggu-Selasa (8-10/10).

Apalagi produsen hoaks itu memancing beragam persepsi warganet lantaran berisi narasi merugikan PDAM Bandarmasih.

Dari pesan berantai itu, banyak warga Banjarmasin dilanda kebingungan. Sebab disebut perbaikan pipa membuat adabooster Banua Anyar dan Gerilya berhenti mendistribusikan air kepada pelanggan.

“Berita itu tidak benar, jadi kepada seluruh pelanggan tidak perlu khawatir dengan berita itu,” terang Humas PDAM Bandarmasih, Muhammad Nur Wakhid.

Menurutnya berita palsu yang telah tersebar itu di-repost oleh pengguna pada bulan September lalu. Dilihat dari tanggal postingannya di media sosial.

“Ini baru kita pertimbangkan untuk siapa yang pertama kali mengunggah akan dibawa ke jalur hukum,” ujarnya.

Ia kembali menyampaikan kepada warga Banjarmasin jangan mudah percaya dengan pemberitahuan yang tersebar dari luar lingkungan PDAM Bandarmasih.

Kiblat utama pemberitaan perusahaan air minum milik pemerintah tersebut hanya keluar dari media sosial resmi.

“Terkecuali pemberitahuan yang diposting dari media sosial PDAM berupa Instagram, Facebook dan Twitter bisa dipertanggungjawabkan,” tegas Wakhid.

Atas perhatian penyampaian itu, Wakhid berterima kasih dan kerjasama warga maupun pelanggan yang sangat percaya dengan informasi yang diberikan PDAM.

Sebab kalangan pejabat kian mendatanginya langsung akibat berita tidak benar yang di-posting pelaku.

Baca Juga: Balitbangda Kaji Reklamasi Lahan Pasca-Tambang Kalsel, Simak Hasilnya

Baca Juga: Dihantam Puting Beliung, 33 Rumah di Batola Rusak

Reporter: Bahaudin Qusairi
Editor: Syarif



Komentar
Banner
Banner