bakabar.com, MARTAPURA - KH Syukri Unus atau lebih dikenal dengan sebutan Abuya Guru Syukri wafat di usia 77 tahun.
Salah seorang ulama kharismatik kelahiran Amuntai, Hulu Sungai Utara, ini menghembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Sultan Agung, Citra Graha, Banjarbaru, Minggu (7/12) sekitar 22.00 Wita.
Sebelum meninggal dunia, Pimpinan Majelis Taklim Sabilal Anwar Al Mubarak dan Majelis Raudhatul Majalis Darussyakirin Martapura ini sempat dirawat di rumah sakit.
Dinukil dari blogspot Majelis Ulama dan Wali, Guru Syukri lahir di Desa Harus, Kecamatan Amuntai Tengah, 5 Oktober 1948 atau bertepatan 1 Zulhijah 1367 Hijriah.
Beliau anak dari pasangan Unus bin Ali dengan Hj Mascinta binti Sa'ad bin Abdurrasyid.
Setelah orang tuanya meninggal, beliau memutuskan untuk merantau ke Martapura guna mendalami ilmu agama di Pondok Pesantren Darussalam.
Pengarang kitab Nahu Is'afut Thalibin ini merupakan salah satu murid dari K. Gusti Imansyah (Guru Murad), KH M Rofi'I Ahmad, KH M Husein Dahlan, KH Anang Sya'rani Arief, KH M Ramli, KH Husein Qadri dan KH Abd Syukur.
Guru Syukri dikaruniai tiga orang anak dari perkwaninannya dengan Hj Ramlah yang merupakan sepupu KH Zaini bin Abdul Ghani atau Guru Sekumpul.
Beliau juga sempat menjabat Dewan Penasehat (Mustasyar) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) periode 2015-2020.
Rencananya jenazah almarhum dimakamkan di Majelis Darussyakirin, Antasan Senor, Martapura, Banjar, bakda asar.
