bakabar.com, JAKARTA - Juru Bicara Tim Kampanye Nasional Pemilih Muda (Fanta) Prabowo-Gibran, Dedek Prayudi, mengatakan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut memiliki Asta Cita 3, fokus untuk meningkatkan lapangan kerja berkualitas untuk mengatasi pengangguran di kalangan kaum muda.
Hal itu dimasukan dalam Asta Cita 3 dengan program membangun sekolah unggul terintegrasi. Tujuannya agar kaum muda tidak sekadar bekerja, tetapi juga memiliki kualitas berdasarkan karakteristik mereka.
“Poin ketiga (Asta Cita 3, red.) itu akan kami kawinkan dengan poin keempat dari bagian 8 Program Presiden-Wakil Presiden Prabowo-Gibran, yakni membangun sekolah unggul terintegrasi. Itu artinya terintegrasi dengan dunia usaha dan industri, di setiap kabupaten dan kota,” kata Dedek, Jumat (8/11).
Baca Juga: Survei Prabowo-Gibran Memukau, Demokrat Tak Mau Jemawa
Ia yakin dengan pembangunan sekolah di setiap kabupaten/kota yang terintegrasi dengan dunia usaha dapat mengatasi masalah pengangguran bagi kaum muda. Sebab, cara itu dinilai bisa menghapuskan pemusatan tenaga kerja di satu kabupaten atau kota tertentu.
"Artinya apa? Kabupaten dan kota itu adalah kunci karena merekalah yang punya potensi ekonomi di masing-masing daerah. Kalau tidak begini, akan terjadi pemusatan tenaga kerja di daerah-daerah padat, sedangkan daerah yang ditinggalkan tak terurus ekonominya," ucapnya.
Dedek menambahkan, Asta Cita 5, menerjemahkan hilirisasi dan industrialisasi yang diisyaratkan Presiden Joko Widodo dengan tujuan untuk menyediakan lapangan pekerjaan yang berkualitas hingga ke tingkat daerah.
Baca Juga: Hari ke-7 Kampanye: Prabowo Tugas sebagai Menhan, Gibran ke Tangerang
“Jadi, inti strateginya adalah mengawinkan industri, ketenagakerjaan, dan pendidikan karena ketiganya ini selama ini masih bergerak masing-masing dan kami akan menggerakkan ketiga sektor ini ke arah yang sama,” paparnya.
Dedek mengatakan siasat itu digodok Prabowo-Gibran karena menyoroti sejumlah data terkait pengangguran di tanah air. Ia mencontohkan data Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) pada Agustus 2023 bahwa jumlah pengangguran di Indonesia mencapai 7,86 juta dari total angkatan kerja 147,71 juta orang.
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) per Agustus 2023, kata Dedek, sebesar 5,32 persen. Angka itu turun dari 5,86 persen atau jumlah pengangguran juga turun 560 ribu orang dari Agustus 2022 lalu.