Kalsel

Jurus Jitu untuk BirinMU Soal Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Kalsel

apahabar.com BANJARMASIN – Gubernur Kalsel Sahbirin Noor membeberkan sejumlah catatan penting dari saku kerjanya. Soal langkah…

Featured-Image
H Sahbirin Noor atau akrab disapa Paman Birin resmi dilantik jadi Gubernur Kalsel, Rabu (25/8). Foto-apahabar.com/Istimewa

bakabar.com BANJARMASIN – Gubernur Kalsel Sahbirin Noor membeberkan sejumlah catatan penting dari saku kerjanya. Soal langkah ke depan pembangunan daerah. Tak terkecuali penanganan Covid-19.

“Fokus utama kami segera bekerja menanggulangi Covid-19 dan memulihkan perekonomian rakyat,” ujarnya usai dilantik di Istana Negara, Rabu (25/8).

Kalsel memamg belum keluar dari cengkeraman tingginya kasus penularan. Meminjam data Satgas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Kalsel, per 24 Agustus, jumlah masyarakat terpapar sebanyak 63.743 orang.

Tim Pakar Covid-19 Universitas Lambung Mangkurat (ULM), berpendapat penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi memang menjadi persoalan utama yang dihadapi pemerintah daerah saat ini.

Dua persoalan tersebut menjadi pekerjaan rumah yang harus dibereskan segera. “Itu memang menjadi PR besar,” ujar Tim Pakar Covid-19 ULM, Hidayatullah Muttaqin.

Muttaqin memberikan pandangan terkait langkah konkrit apa yang harus dilakukan agar dua persoalan ini bisa segera tertangani dengan baik.

Pemulihan ekonomi tak terlepas dari bagaimana hasil penangaman Covid-19. Dengan arti kata keduanya saling berhubungan satu sama lain.

“Semakin cepat pandemi terkendali dan program vaksinasi tercapai semakin cepat pula pemulihan ekonomi,” kata Dosen Jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan ULM itu.

Pemprov Kalsel di bawah kepemimpinan Paman Birin bersama wakilnya Muhidin harus mengambil kebijakan penanganan pandemi Covid-19 berbasis data dan bukti.

Menjadikan sektor kesehatan sebagai poros strategi penanganan. “Dalam hal ini kesadaran masyarakat dan penerapan protokol kesehatan harus betul-betul diperkuat,” imbuhnya.

Kemudian juga soal strategi 3T, testing dan tracing harus dilipatgandakan. Tindakan ini harus dilakukan secara menyeluruh dari kota hingga pelosok pinggiran.

“Artinya tak hanya di daerah urban, tetapi juga di pedesaan harus terjamah,” ucapnya.

Selanjutnya soal strategi vaksinasi harus sedikit diubah. Jika selama ini pemberian vaksin dilakukan dengan cara masyarakat yang datang. Kali ini pemerintah harus jemput bola.

“Vaksinasi digencarkan dengan menerapkan strategi vaksinasi mikro dan strategi jemput bola ke masyarakat,” jelasnya.

Terkahir, pemerintah daerah harus menyiapkan program dampak sosial ekonomi akibat pandemi sebagai bantalan memperingan kesulitan warga dan dunia usaha.

“Itu dilakukan ketika kasus dan penularan sedang tinggi sehingga dilakukan restriksi,” pungkas Muttaqin.

Komentar
Banner
Banner