bakabar.com, SOLO - Seorang juru parkir atau jukir di Alun-Alun Kidul Solo, Aleg Wahyudi (40) mencoba peruntungannya sebagai calon legislatif atau caleg di DPRD Karanganyar. Sang juru parkir maju lewat Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Aleg mendaftarkan diri menjadi bakal calon legislatif di daerah pemilihan (Dapil) V yang meliputi wilayah Jaten, Kebakkramat dan juga Tasikmadu.
"Saya kalangan anak muda, saya masuk di PSI karena ingin mengangkat anak muda yang mencari pekerjaan. Kita memberantas pengangguran. Kalau maju lolos kita mengangkat anak muda penggangguran dengan cara membuka lapangan kerja, membuka dunia usaha," ungkapnya ditemui bakabar.com, Rabu, (17/03).
Aleg mendaftarkan diri sebagai bakal calon legislatif di DPRD Karanganyar berbekal niat ingin mengembangkan kemajuan anak muda memberantas kemiskinan, dan pengangguran.
Baca Juga: Mantan Timnas Rizky Pora Nyaleg di Banjarmasin
"Tahun ini dunia kerja semakin sulit, makanya bagaimana memberantas sulitnya mencari pekerjaan. Apalagi anak lulus SMP ingin kerja, orang tua tidak mampu. Makanya kami mengajukan diri sebagai dewan untuk membimbing anak-anak itu gimana caranya mencari kerja, kita buka umkm bareng," terangnya.
Aleg mengatakan bahwa dirinya maju menjadi bakal calon legislatif tanpa menggunakan dana sepersen pun. Sempat ada keraguan dibenaknya saat maju DPRD karena tanpa memiliki dana. Namun dirinya tetap bertekad untuk maju.
"Saya itu minta bantuan dari temen-temen yang sudah menjadi dewan. Saya konsolidasi dengan beliau. Kita ketemuan ngobrol bareng, lalu saya tanya bagaimana caranya kita memajukan anak muda mendukung anak muda untuk berkreatifitas," katanya.
Aleg menyebut bahwa dirinya juga telah menjadi anggota komunitas umat Islam di Desa Ngringo, Kecamatan Jaten, Karanganyar guna menjaring suara.
"Kita di sini maju ke dewan ibarat kita bermain. Kita menang atau kalah yang penting kita semangat untuk anak-anak muda. Karena saya perwakilan untuk anak muda, biar anak muda maju untuk meraih cita cita. Untuk mencari dunia kerja," paparnya.
Aleg sendiri telah menjadi juru parkir sejak 2017 hingga sekarang di Alun-Alun Kidul Kota Solo. Ia biasa menjalani aktivitasnya dari pukul 16.00 hingga pukul 22.00.
Sebelum mengajukan diri menjadi caleg PSI, Aleg sebelumnya telah masuk ke dalam Partai Amanat Nasional (PAN) karena diajak seorang temannya.
Namun karena di PAN, Aleg melihat kader mudanya dirasa masih sedikit. Aleg lantas berpindah ke PSI.
Baca Juga: Dituding Ada Bacaleg 'Titipan', Gerindra Jember: Kita Mengusulkan, Ketum Memutuskan!
Disinggung soal parkir ilegal, Aleg menyebut bahwa yang terpenting adalah menaati aturan yang ada dari Dinas Perhubungan.
"Tergantung kita nuruti peraturan dari dinas atau tidak. Dari dinas 'kan sudah ada batas-batas harganya. Kalau di wilayah sini saya kira sudah sangat baik," katanya.
Sebagai ketua Perkumpulan Juru Parkir di Alun-Alun Kidul Solo, Aleg bahkan mengaku tak segan memberantas praktik penyalahgunaan parkir.
"Kalau di Alun-Alun ini aja, dapat informasi ada parkiran motor 5.000 tak berantas. Saya cari, karena pernah kejadian kemarin saat ada isu parkir motor Rp 5.000. Langsung saya sebagai perkumpulan kita berantas. Juru parkir narik Rp 5.000 keluar dari anggota dan juru parkir di sini," tandasnya.