bakabar.com, PAMEKASAN - Sekelompok jurnalis yang menyebut dirinya sebagai Aliansi Jurnalis Pamekasan (AJP) memberikan bantuan air bersih kepada daerah yang mengalami krisis air pada Rabu (13/9) siang. Wilayah krisis air itu terdapat di Desa Larangan Tokol, Kecamatan Tlanakan, Pamekasan, Madura.
"Sudah beberapa hari ini kita lakukan droping air bersih. Untuk saat ini dilaksanaan di Desa Larangan Tokol," ujar Moh. Hasan Wakil Ketua AJP.
Menurut Hasan, kegiatan itu sebagai bentuk kepedulian terhadap warga yang membutuhkan. Saat ini, menurutnya, terdapat 39 titik wilayah terdampak kekeringan di Kabupaten Pamekasan.
"Jadi 39 titik itu ada di Desa Larangan Tokol, Desa Ambat, dan Desa-desa yang lain," paparnya.
Baca Juga: Sebagian Cianjur, Jabar Kekeringan Dampak Musim Kemarau
Menurut Hasan, kekeringan yang terjadi saat ini harus menjadi perhatian semua kalangan. Khususnya untuk mencari solusi jangka panjang, sebab kekeringan merupakan bencana tahunan di wilayah Pamekasan.
"Kami berharap kekeringan ini bisa menjadi perhatian bersama, khususnya bagi pemerintah dan masyarakat yang mampu untuk saling bahu-membahu untuk membantu," kata Hasan.
Suleha selaku Warga Desa Larangan Tokol menyampaikan bahwa kekeringan sangat berdampak bagi kehidupan mereka. Masyarakat biasanya mengalami krisis air bersih saat memasuki musim kemarau.
"Kalau tidak ada air, kita biasanya pergi ke tetangga-tetangga, beli. Satu jeriken harganya Rp2.500. Makanya, dengan adanya bantuan ini kami sangat bersyukur," jelasnya.
Baca Juga: BPBD Bogor Suplai Air Bersih bagi Warga Terdampak Kebocoran BBM
Sementara itu, data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pamekasan menyebut angka kekeringan di tahun 2023 telah melanda 77 Desa di 11 Kecamatan di Pamekasan.
Jika dibandingkan dengan tahun 2022 lalu, angka kekeringan di Pamekasan ternyata bertambah. Kekeringan telah melanda sebanyak 72 Desa yang tersebar di 9 Kecamatan.