Kalsel

Jokowi Telepon Paman Birin, TNI Terjunkan Kopaska hingga Puluhan Perahu Karet

apahabar.com, BANJARMASIN – TNI mengerahkan kekuatan maksimal setelah banjir di Kalimantan Selatan diatensi penuh Presiden Joko…

Featured-Image
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto bersama rombongan meninjau lokasi banjir di perbatasan Kota Banjarbaru dan Kabupaten Tanah Laut, Kalsel, Sabtu (16/1). Foto: Antara

bakabar.com, BANJARMASIN – TNI mengerahkan kekuatan maksimal setelah banjir di Kalimantan Selatan diatensi penuh Presiden Joko Widodo.

Kemarin malam, orang nomor satu di Indonesia tersebut mengaku menelepon langsung Gubernur Kalsel Sahbirin Noor.

Tak cuma prajurit Komando Pasukan Katak atau Kopaska, TNI Angkatan Laut rupanya juga menerjunkan 27 marinir.

Mereka datang membawa serta delapan perahu karet, delapan motor tempel, 16 tangki bahan bakar, 32 dayung dan alat selam empat set, alat mountenering dua set, HT Motorolla 12 set serta 27 swimvest.

“Presiden RI Joko Widodo juga membantu 34 perahu karet dengan motor tempel, selimut dan 10.000 paket sembako yang hari ini saya serahkan secara langsung di posko pengungsian di Kecamatan Liang Anggang, Banjarbaru,” tutur Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, Sabtu (16/1).

BANJIR KALSEL: 2 Ribu Jiwa Mengungsi, Pasukan Khusus TNI Mendarat di Banjarbaru

Hadi Tjahjanto memastikan TNI mengerahkan kekuatan maksimal dalam membantu menangani bencana banjir yang terjadi hampir di seluruh wilayah pada 13 kabupaten dan kota di Kalimantan Selatan (Kalsel).

“Tim kemanusiaan dari pusat mulai hari ini dikerahkan dan akan bahu membahu bersama daerah sehingga korban banjir dapat tertangani dengan baik,” kata Hadi di Banjarbaru, dilansir Antara.

Untuk personel, papar dia, ada Batalion Angkutan Air TNI Angkatan Darat, Korps Marinir TNI Angkatan Laut dan Korps Pasukan Khas TNI Angkatan Udara serta tim Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas). Totalnya, 1.053 personel gabungan.

“Kondisi terparah saat ini di Kabupaten Hulu Sungai Tengah, di mana kita kerahkan Detasemen Kesehatan membantu pelayanan rumah sakit yang terganggu. Logistik bantuan juga terus disalurkan guna menjamin korban banjir terpenuhi kebutuhannya,” jelas Danrem.

Lebih jauh, Hadi Tjahjanto menekankan pentingnya posko kesehatan dan dapur umum untuk penanganan korban banjir agar terselamatkan dari hal-hal tak diinginkan.

“Kapolri punya beberapa dapur umum yang besar, TNI juga. Kalau kurang harus bilang agar masyarakat tertangani dengan baik, jangan sampai kelaparan,” kata dia di Banjarbaru, Sabtu.

Hadi menilai perlunya sinergitas dan kekompakan antarsemua unsur yang terlibat dalam penanganan bencana banjir sehingga efektivitas penyelamatan korban dapat berjalan sesuai harapan.

“Tentunya fokus anggota di lapangan adalah menyelamatkan warga. Jangan sampai ada jatuh korban akibat lambat tertolong. Semua harus mau dievakuasi jika kondisi banjir sudah parah,” tegasnya.

Untuk tempat pengungsian, Hadi meminta dibuat dengan layak seperti fasilitas tikar, selimut dan barang keperluan lainnya sehingga tidak menimbulkan masalah baru seperti munculnya penyakit akibat lokasi penampungan tidak layak tinggal.

“Untuk tim SAR gabungan baik TNI-Polri, Basarnas, BPBD, Dinas Sosial dan lainnya termasuk relawan unsur masyarakat pastikan juga terkoordinasi dengan baik. Siapa penanggung jawab dan dilakukan evaluasi setiap hari. Jangan sampai ada permasalahan di lapangan, komunikasi penting,” tandasnya.

Sementara Danrem 101/Antasari Brigjen TNI Firmansyah melaporkan untuk dapur umum sudah berdiri di setiap wilayah yang terdampak banjir termasuk posko pengungsian meski ada yang layak dan bisa dikatakan belum layak lantaran jumlah warga yang tertampung terus bertambah.

Jokowi Telepon Gubernur Soal Banjir Kalsel, Gak Kebalik Pak?



Komentar
Banner
Banner