bakabar.com, JAKARTA - Joko Widodo melepas peserta jalan sehat di Kendari, Sabtu 2 Maret 2019. Saat menghitung mundur tanda dimulainya jalan sehat, calon presiden nomor urut satu ini menghindari menyebut angka 'dua'.
“Dengan ucapan bismillahirrahmanirrahim, jalan sehat ini kita mulai. Lima, empat, tiga, satu!” teriak Jokowi seraya mengangkat bendera dari atas panggung. Jokowi kemudian turun dari panggung dan ikut berjalan diikuti ribuan simpatisan.
Kenapa ia tak menyebut angka 'dua'? Semua pasti tahu angka tersebut identik dengan lawan Presiden Jokowi di pemilihan presiden 2019, yaitu pasangan Prabowo Subianto – Sandiaga Uno.
Sikap Jokowi menghindari angka dua tersebut bukan sekali itu dilakukan. Saat mengucapkan selamat kepada Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri pada perayaan ulang tahun ke-72, Jokowi juga menghindari menyebut angka 'dua'.
“Saya sampaikan (selamat) ulang tahun yang ke-71 ditambah 1 dan semoga Allah selalu memberikan kesehatan kepada beliau, memberikan kebahagian kepada Ibu Megawati Soekarnoputri,” kata Jokowi di Grand Sahid Jaya Hotel, Jakarta, Rabu, 23 Januari 2019 lalu.
Baca Juga:Mantan Calon Bupati dari PDIP Beri Camry ke Mahfud Md?
Seperti dilansir tempo.co, cara mengucapkan angka 72 yang berbeda itu pertama kali dilakukan oleh para komedian, yakni Butet Kertaradjasa, Lies Hartono alias Cak Lontong, dan Insan Nur Akbar, yang tampil saat membuka acara perayaan ulang tahun Megawati saat itu. Lewat lawakannya, mereka menghindari menyebut angka dua dengan alasan menjelang pemilihan umum.
Tiga komedian ini juga sempat menjadikan Megawati sebagai bahan guyonan karena bertambah usia di tahun politik. “Ulang tahun, kok, di tahun politik,” kata Butet yang diikuti gelak tawa para tamu undangan.
Megawati kemudian turut mengikuti tingkah trio komedian itu. Saat memberi sambutan pada para tamunya, ia mengaku baru sadar jika ini tahun politik.
“Saya tadi baru ingat, salahnya ini tahun politik, jadi umur saya sekarang 70 tambah 1 dan ditambah 1,” ucapnya yang juga diikuti gelak tawa.
Editor: Syarif