bakabar.com, BANJARMASIN – Alasan cuaca, Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali mengurungkan niatnya untuk menyambangi korban banjir di Hantakan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Kalimantan Selatan (Kalsel).
Ini merupakan kali kedua setelah kunjungan pertama medio Januari 2021 kemarin.
Saat itu Jokowi hanya meninjau korban banjir dan sejumlah infrastruktur yang rusak di Martapura, Kabupaten Banjar.
Hari ini, Kamis (18/2), Jokowi baru saja meresmikan Proyek Strategis Nasional (PSN) Bendungan Tapin di Desa Pipitak Jaya, Kecamatan Piani, Kabupaten Tapin, Kalsel.
"Kita sama dengan masyarakat lain, yakni kecewa. Mengingat ini merupakan yang kedua kali," ucap Pemuda Penjaga Meratus, Syahrani kepada bakabar.com, Kamis (18/2) sore.
Seharusnya, kata dia, Presiden Jokowi lebih memperhatikan masyarakat bawah.
"Tak melulu yang di atas," katanya.
Kendati demikian, dia memahami betul kesibukan Jokowi sebagai orang nomor satu di Indonesia.
"Kita tetap memaklumi, karena tugas beliau sangat padat. Banyak pekerjaan lain yang harus beliau selesaikan. Belum lagi protokoler lainnya," bebernya.
Namun, dia berpesan kepada Jokowi agar turut mendukung pelestarian dan perlindungan hutan Meratus.
Terlebih dari ancaman pertambangan batu bara dan illegal logging.
"Misalnya soal illegal logging. Jangan hanya diusut, tapi juga harus diselesaikan hingga tuntas. Tangkap pelakunya," pungkasnya.
Sebelumnya, Pemkab HST sudah super sibuk menyiapkan kedatangan RI-1.
Sejak jauh-jauh hari, pemerintah daerah dibantu pemerintah provinsi serta TNI-Polri sudah bersiap menyambut kedatangan Jokowi.
“Sejak 12 Februari tadi kami mengikuti rapat koordinasi (Rakor) dengan provinsi. Kemudian persiaapan selama 5 hari,” kata Kabag Prokom HST, Aidi Rozain, Rabu (17/2).
Sejumlah kepala SKPD HST pun diminta berbenah, mulai dari melakukan pembersihan tanaman di lokasi, penyedian transportasi seperti mobil maupun penginapan, hingga pengamanan ketat presiden.
Dari Pemprov Kalsel menyiapkan dua mobil, sementara Pemkab HST ada tiga mobil: satu Land Cruiser dua Pajero dan dua mobil Hiace.
Sedangkan mobil presiden langsung didatangkan dari Jakarta. Hotel untuk tempat menginap Jokowi telah dipesan Kesekretariatan Presiden.
Pemkab HST juga sudah menyiapkan proposal untuk diserahkan ke Presiden. Proposal itu berisi tentang pembangunan Bendungan Pancar Hanauyang menjadi salah satu program penanganan banjir HST.
Tak sampai di situ, Pemkab HST sudah menyiapkan penyambutan di Posko Utama Stadion Murakata Barabai seperti penyediaan mimbar, tenda hingga videotron.
Rencananya, di Stadion Murakata itu, bupati akan menyampaikan paparan tentang kondisi dan penanganan pascabanjir.
“Di posko sudah ditiadakan semua peralatan penyambutan sejak tadi malam (Selasa 16 Februari). Jadi setelah landing, beliau (RI-1) ini mau langsung ke tempat (lokasi pascabanjir di Hantakan dan Batu Benawa-red) yang sudah ditetapkan menggunakan mobil,” kata sumber terpercaya bakabar.com, Rabu (17/2).
Pada, Rabu, 17 Februari, Forkopimda dari Kalsel, Danlanud Syamsuddin Noor termasuk Pangdam VI Mulawarman datang menggunkan 2 Helikopter Super Puma ke HST. Mereka mengecek landing di Stadion Murakata.
Sementara pihak Pemkab terus melakukan geladi terkait rencana kedatangan RI-1. Anggota TNI dan Polri disiagakan di jalan yang bakal dilewati Jokowi, yakni dari pusat kota HST, Barabai menuju Desa Baru-Waki Kecamatan Batu Benawa dan Desa Alat Hantakan.
Sejumlah spanduk penyambutan RI-1 juga terpajang di beberapa titik lokasi.
Bahkan sejumlah pejabat dan orang yang bakal dekat Presiden talah di-swab antigen. Khususnya bagi orang-orang di ring-1.
Saat itu rencana kedatangan Jokowi ke HST sudah dipastikan pada pukul 13.00 esok hari.
Sayangnya, rencana itu gagal total. Presiden dikabarkan hanya akan mengunjungi Tapin untuk peresmian bendungan.
Sejumlah sarana dan prasarana pun batal digunakan, termasuk 9 kamar hotel di HST yang telah dipesan Kesekretariatan Presiden.
“Iya kita baru terima informasinya. Sudah A-1 (batal ke HST-red),” kata Aidi, Rabu (17/2) sore.
Lantas, apa alasan RI-1 batal ke HST?
“Dari istana, arahannya lantaran cuaca dari BMKG yang tidak memungkinkan RI-1 untuk ke HST,” kata Aidi.
Jokowi dijadwalkan mengunjungi HST pada pukul 13.00. Sayangnya, setelah tengah hari, BMKG menilai cuaca akan mengganggu perjalanan Presiden ke HST.
“Lebih dari jam itu (pukul 13.00) sesuai BMKG, cuaca tidak memungkinkan ke HST, demi keamanan RI-1. Kalau menggunakan jalur darat tidak tembus dengan waktu yang telah direncanakan,” tutup Aidi.