Religi

Jika Jemaah Haji Kalsel Berangkat Tahun Depan, Kemenag Janji Sesuai Urutan

apahabar.com, BANJARMASIN – Tidak ada keberangkatan jemaah haji Indonesia termasuk jemaah haji Kalsel pada pelaksanaan haji…

Featured-Image
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Kalsel, H Noor Fahmi menjanjikan keberangkatan jemaah haji 2021 sesuai urutan. Foto-Net

bakabar.com, BANJARMASIN - Tidak ada keberangkatan jemaah haji Indonesia termasuk jemaah haji Kalsel pada pelaksanaan haji 2020 kemarin. Lantas, bagaimana skenario keberangkatan jemaah haji 2021.

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Kalsel, H Noor Fahmi mengatakan, keberangkatan jemaah haji 2021 tergantung perizinan pemerintah Arab Saudi.

“Insya Allah kalau masa pandemi ini akan berakhir, haji akan diberangkatkan tahun depan, tapi tergantung pemerintah Arab Saudi,” ujar H Noor Fahmi.

Jika kondisi aman dan mendapat izin pemerintah, kloter jemaah haji Kalsel, sebanyak 3.831 orang yang tidak berangkat tahun ini akan diberangkatkan tahun 2021.

Kakanwil Kemenag Kalsel menegaskan, jemaah yang akan berangkat sesuai urutan.

“Kalau tahun ini belum bisa berangkat. Ya, tahun ini yang didahulukan,” janjinya.

H Noor Fahmi juga menyebut, akibat penundaan ini ada beberapa jemaah haji Kalsel yang menarik pelunasan, namun itu tak berarti dia membatalkan hajinya. Bisa saja, jika ingin berangkat, mereka kembali melunasi biaya.

Sebelumnya, Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi menuturkan, pihaknya menyiapkan empat skenario penyelenggaraan haji 2021.

Pertama, haji tahun depan dilakukan dengan jumlah kuota normal. Sebagaimana diketahui, kuota normal haji Indonesia adalah 221 ribu orang. Kuota itu lantas dibagi untuk jamaah haji reguler 203.320 dan 17.680 kuota haji khusus.

“(Skenario kedua, Red) ada kuota tambahan,'' katanya kemarin (9/6). Kemenag tetap meminta tambahan kuota haji. Namun, Fachrul mengingatkan bahwa ketentuan soal kuota itu ditetapkan oleh Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).

Lalu, skenario ketiga, kuota haji tahun depan dikurangi. Itu mempertimbangkan apabila wabah Covid-19 terjadi secara berkepanjangan. Dengan demikian, tidak tertutup kemungkinan protokol kesehatan diberlakukan dalam jangka panjang. Termasuk pada musim haji tahun depan.

Dengan adanya protokol kesehatan yang diberlakukan dalam jangka panjang, otomatis ada peluang kuota haji dikurangi, bahkan hingga 50 persen. Tujuannya, mencegah adanya penularan Covid-19 di tengah kerumunan jemaah haji. Selama ini, titik kerumunan jemaah haji paling besar adalah saat berada di tenda di Mina, wukuf di Arafah, dan ketika jemaah menjalani tawaf. Termasuk kamar hotel bisa diisi sampai enam orang.

Skenario yang keempat adalah penyelenggaraan haji tahun depan kembali dibatalkan akibat wabah Covid-19 yang masih tinggi.

''Kita berdoa supaya tidak terjadi pembatalan (lagi, Red),'' jelas Fachrul. Dia mengatakan, dengan jarak waktu sekitar satu tahun, kecil kemungkinan keberangkatan jemaah haji 2021 dibatalkan lagi.

Editor: Muhammad Bulkini

Komentar
Banner
Banner