bakabar.com, BANJARMASIN – Jenderal lapangan aksi #SaveKPK di Kantor DPRD Kalsel Ilham turut menjadi korban dalam bentrokan Kamis sore (24/6).
Bentrok terjadi saat massa aksi coba merangsek masuk ke kantor DPRD Kalsel dicegat aparat kepolisian. Pantauan bakabar.com, Ilham menjadi satu dari tujuh mahasiswa yang terluka dalam aksi tersebut.
"Luka di tangan dan kepala berdarah," ujar ketua DEMA FEBI ketika dijumpai bakabar.com.
Rekan sejawatnya tersebut sempat ditarik oleh aparat kepolisian. Hal itu karena posisi Ilham berada di depan saat menyampaikan aspirasi.
Kemudian mereka melihat langsung orang yang menjemput Ilham.
Beruntung tidak ada aksi lanjutan saat proses penjemputan Presiden Mahasiswa UIN Antasari Banjarmasin itu.
"Lalu kami antar ke Hotel A untuk dirawat," pungkasnya.
Kemudian, mahasiswa yang pingsan itu bernama Habibie. Dia adalah mahasiswa Uniska MAB Banjarmasin.
Berdasarkan keterangan rekannya, Habibie berada di posisi depan pada melakukan aksi.
Saat bentrok, polisi dilaporkan menembakan pompa air sehingga massa lari berhamburan ke sana ke mari.
"Dia tadi pas di depan, jadi pingsan lalu kami larikan ke sini," ujarnya.
Saat ini, Habibie dibawa oleh unit kepolisian menuju Rumah Sakit Bhayangkara. Massa yang terluka pun bertambah satu per satu.
Sementara itu, Hafiz mahasiswa Poliban mengakui terluka bagian tangan dan kaki. Luka ini dibuat setelah aksi saling dorong oleh kepolisian.
"Terjatuh lalu terinjak injak, tidak tau siapa yang melakukan karena banyak orang," pungkasnya.
Pantauan media ini, mereka yang dijemput dibawa petugas ke halaman DPRD Kalsel. Usai diobati, mereka kembali barisan massa aksi.
Aksi #SaveKPK jilid II berlangsung dengan jumlah massa yang lebih banyak dari sebelumnya.
Selain membawa 8 butir tuntutan sebelumnya, massa aksi juga membuat desakan baru untuk pemerintah.
Adapun tuntutan massa aksi yakni; Pasal 1, mendesak pihak DPRD Kalsel untuk membuat surat tuntutan atas nama DPRD Kalsel.
Adapun isi surat tersebut berbunyi :
Ayat 1: “Kami dari DPRD Kalsel menuntut dan mendesak bapak presiden Joko Widodo untuk angkat suara perihal tuntutan mahasiswa sebelumnya (terlampir), dengan bukti video dan rilis tertulis.”
Ayat 2: “Kami dari DPRD Kalsel menuntut dan mendesak bapak Presiden Joko Widodo untuk menyetujui dan menerima tuntutan mahasiswa sebagaimana terlampir.”
“Apabila Ketua DPRD Kalsel, Supian HK tidak mampu memenuhi tuntutan pasal 1 maka siap mundur dari jabatannya,” kata Koordinator Lapangan, Muhammad Reza Adha.
Aksi #SaveKPK Banjarmasin Panas, Kepala Petugas Kena Pentung