bakabar.com, MUARA TEWEH - Jembatan Patake yang menghubungkan Kelurahan Tumpung Laung II menuju Desa Pepas, Kecamatan Montallat kondisinya dikeluhkan warga setempat karena hampir ambruk.
Diungkapkan warga Tumpung Laung II, RT 8, Arsil, saat ini jembatan yang menjadi urat nadi lalu lintas perekonomian masyarakat setempat memprihatinkan untuk dilalui.
"Apalagi di hari pasar, akan sangat banyak warga melintas, tentu ini mengkhawatirkan sekali," ungkap Arsil.
Selain itu,dikatakan Arsil, jembatan ini sering dilintasi mobil, karena statusnya jembatan penghubung antar desa, dan menuju kecamatan, bahkan kadang dilalui juga oleh mobil perusahaan.
"Bahkan tadi baru saya melintas ada mobil pikap yang kesusahan lewat, harus berhati-hati, karena badan jembatan berlubang, dan miring," terang Arsil kepada media ini, Senin (3/11/2025).
Arsil pun berharap jembatan ini mendapat perhatian pemerintah agar masyarakat dapat melintas dengan tenang dan tidak khawatir tiba-tiba ambruk seketika saat dijalani.
Sementara, Ketua RT 8, Turun yang saat itu melintas diminta keterangan menyampaikan, jembatan ini sudah diusulkan perbaikan melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang), namun sampai saat ini belum bisa terealisasi.
"Sudah diusulkan, tapi kita tidak tahu apa penyebabnya belum bisa diperbaiki, mungkin saat itu kita ini sedang sibuk Pilkada sehingga konsentrasi ke pembangunan belum jalan," terang Turun.
Saat ditanya apakah camat dan lurah mengetahui kondisi jembatan yang saat ini sudah mengkhawatirkan karena miring dan berlubang, Turun rasa pejabat setempat sudah mengetahui kondisi jembatan ini.
"Mungkin sudah tahu kondisinya. Karena camat sering melintas ke desa sini," pungkasnya.
Kepala Desa Pepas, Ali Martopo, saat dikonfirmasi, mengatakan jembatan itu masih aman saja untuk dilalui.
"Itukan bahasanya hampir ambruk, untuk kekuatan masih aman saja. Karena memakai kayu Ulin kuat nomor satu," sebut Kades Pepas.









