Kalsel

Jelang Tutup Tahun, BPBD Banjarmasin Malah Terima ‘Order’ Evakuasi Sarang Tawon

apahabar.com, BANJARMASIN – Dalam dua pekan terakhir, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kota Banjarmasin, disibukkan melayani…

Featured-Image
Petugas reaksi cepat BPBD kota Banjarmasin sedang mengevakuasi sarang tawon di rumah warga. Foto-Istimewa

bakabar.com, BANJARMASIN – Dalam dua pekan terakhir, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kota Banjarmasin, disibukkan melayani ‘order’ evakuasi sarang lebah dan tawon. Pasalnya, populasi penghasil madu tersebut semakin meresahkan. Bahkan sepanjang 2019, sedikitnya tujuh warga harus mendapat perawatan medis Unit Gawat Darurat.

“Dua pekan terakhir ini, sarang dievakuasi itu bukan sarang lebah yang menghasilkan madu. Tapi sarang tawon jenis Vespa Affinis. Jenis ini kalau menyengat akan menimbulkan sakit luar biasa. Bahkan racun di dalam tubuh serangga ini bisa merusak ginjal dan saraf hingga menyebabkan kematian,” jelas Hanafi, petugas reaksi cepat BPBD kota Banjarmasin, Rabu (18/12).

Dikatakan Hanafi, sejauh ini seluruh aduan masyarakat itu sudah tertangani dengan baik. Tidak ada kesulitan apapun yang dialami oleh petugas di lapangan. Menurutnya, sarang lebah atau tawon yang berhasil diambil, selanjutnya dilakukan pemusnahan oleh petugas.

“Oleh karenanya, kami siap membantu bila ada masyarakat yang meminta bantuan untuk mengevakuasi sarang tawon atau lebah. Karena jika dibiarkan, memang bisa membahayakan warga,” ucap Hanafi.

Dia menyebutkan, sejak awal tahun ini pihaknya telah melakukan evakuasi sarang lebah dan tawon di 12 lokasi yang tersebar di Kota Banjarmasin. Hanafi mengaku sejak sepekan terakhir sudah ada empat titik sarang tawon vespa yang dievakuasi. Keempat titik itu berada di Kecamatan Banjarmasin Barat.

“Sarang itu ada yang menempel di dahan pohon, ada juga yang menempel di plafon rumah bagian luar. Sarang tawon jenis itu bahkan sepertinya tidak terpengaruh hujan dan panas,” jelasnya.

Terpisah, Kepala BPBD Kota Banjarmasin, Muhammad Hilmi mengatakan, setiap adanya laporan sarang lebah atau tawon, petugas lebih dulu mempelajari lokasi. Baru dari situ, petugas melakukan evakuasi. "Kami pelajari dulu di siang hari untuk melakukan evakuasi," kata Hilmi.

Dia menambahkan, setelah malam hari petugas baru melakukan eksekusi. Biasanya awal tindakan petugas melakukan penyemprotan insektisida.

"Proses evakuasi, memang harus dilakukan pada malam hari karena aktifitas lebah sangat rendah dibanding siang hari. Yang tak kalah pentingnya, warga yang menonton selalu ramai. Kami khawatir mereka terkena sengatan,” tuturnya.

Hilmi meminta peran masyarakat untuk membantu menanggulangi ancaman sarang tawon atau lebah. Caranya dengan melapor ke petugas dan menjaga lingkungan dengan memastikan semua saluran (utamanya di loteng rumah) yang bisa menjadi celah masuk serangga madu ditutup.

“Harus diketahui bahwa tawon dan lebah merupakan hewan koloni yang kerap berpindah dari satu tempat ke tempat lain untuk membuat sarang. Segera laporkan kepada kami jika ada temuan sarang tawon atau lebah,” pungkasnya.

Baca Juga:Meresahkan Warga, Tim TRC BPBD Evakuasi Sarang Lebah di Basirih

Baca Juga:Disengat Tawon, Bocah di Banjarmasin Dilarikan ke Puskesmas

Baca Juga:Serangan Lebah di SD Kelayan Barat, BPBD Gencarkan Pemberantasan

Reporter : Eddy Andriyanto
Editor: Muhammad Bulkini



Komentar
Banner
Banner