Hot Borneo

Jelang Ramadan, Warga Palangka Raya Serbu Operasi Pasar Murah di Kantor Bulog Kalteng

Menjelang bulan Ramadan, ribuan warga Kota Palangka Raya mendadak ramai menyerbu operasi pasar yang diadakan oleh Bulog Kalimantan Tengah untuk membeli beras

Featured-Image
Suasana antrean warga membeli beras murah di Kantor Bulog Kalteng. Foto: apahabar.com

bakabar.com, PALANGKA RAYA - Menjelang bulan Ramadan, ribuan warga Kota Palangka Raya mendadak ramai menyerbu operasi pasar yang diadakan oleh Bulog Kalimantan Tengah untuk membeli beras murah jenis siam di tengah melambungnya harga beras jenis tersebut di pasaran.

Ribuan warga ini mengantre sejak pagi hanya untuk mendapatkan beras yang dijual Rp10 ribu per kilo-nya.

Beras yang dijual pihak Bulog Kalimantan Tengah ini merupakan beras yang telah disubsidi oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah. Di pasaran, harga beras jenis tersebut berkisar antara Rp17 ribu hingga Rp22 ribu per kilo-nya.

Manajer Supply Chain dan Pelayanan Publik Bulog Perum Kalteng, Akhmad Ronni Anwar mengatakan ada 2700 ton Beras Siam Banjar yang disediakan oleh Pemerintah Provinsi Kalteng yang telah disubsidi untuk masyakarat.

"Saat ini baru 1000 ton yang telah di jual ke masyarakat dan masih ada sekitar 1700 ton, dan ini Insya Allah akan aman hingga akhir bulan Maret ini," ujarnya saat diwawancarai, Senin (20/3/2023).

Selain itu, Akhmad Ronni Anwar juga mengatakan selain beras yang disediakan oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah, pihaknya juga telah menyiapkan cadangan beras lainnya sebanyak 5000 ton, termasuk beras yang diimpor dari Thailand sebanyak 3000 ton.

Dalam sehari Bulog Kalimantan Tengah menyediakan sebanyak 8 ton beras untuk dijual dalam operasi pasar murah yang bertujuan untuk menekan inflasi yang saat ini cukup tinggi di Kalimantan Tengah.

"Untuk jumlah keseluruhan cadangan beras ini akan mampu mencukupi hingga bulan Mei, jumlahnya ada 5000 ton," terangnya.

Dengan jumlah stok beras yang tersedia ini, Akhmad Ronni Anwar mengimbau agar masyarakat tidak perlu khawatir dan menghindari pembelian barang dalam jumlah besar.

Editor


Komentar
Banner
Banner