bakabar.com, BANJARMASIN – Jelang Ramadan 1441 Hijriah, permintaan gula di pasaran mulai meningkat. Jika dibanding bulan lalu, kali ini kebutuhannya mencapai 15 persen.
Menariknya, gula ini bukan hanya jenis rafinasi maupun kristal, tapi juga termasuk gula merah.
“Termasuk juga merah. Bahkan, satu bulan hampir kurang lebih 100 ton untuk pengambilan gula merah di Kandangan,” ucap Ketua Koperasi Arumanis, H Aftahuddin disela kegiatan Diseminasi Laporan Perekonomian Indonesia 2018 bertempat di Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Kalimantan Selatan, Jumat (03/05/2019).
Adapun untuk konsumsi gula kristal putih, kata dia, dinilai masih cukup aman. Walaupun saat ini belum memasuki masa giling. Mengingat, masa giling dilaksanakan pada Juni dan Juli nanti.
“InsyaAllah harga juga tak terlalu jauh daripada HET yang ditentukan oleh pemerintah,” cetusnya.
Baca Juga: Triwulan I 2019, Sumber Pajak Reklame Banjarmasin Terendah
Baca Juga: Jelang Ramadan, Harga Ayam Naik, Telur Stabil
Posisi harga gula masih sama seperti biasanya. Saat permintaan tinggi, maka hukum ekonominya harga pun ikut naik. Pada saat ini, di tingkat eceran Rp13 ribu.
Adapun untuk HET produksi yang pernah dicanangkan oleh Presiden Jokowi, kata dia, sekitar Rp10.500. Mungkin untuk HET konsumsi akan dinaikan sekitar Rp14 ribu.
Khusus stok gula rafinasi, sambung dia, Kalsel diberikan jatah oleh pemerintah sebanyak 2 ribu ton per bulan dengan kebutuhan sekitar 5 ribu ton per bulan.
“Tapi kita bagi-bagi lah. Kalau seluruh UMKM kita berikan gula rafinasi, jelas tak cukup. Jadi, UMKM itu mau masuk anggota koperasi atau tidak,” tutupnya.
Baca Juga:Jalur Gemuk, Garuda Buka Rute Penerbangan Banjarmasin-Balikpapan
Baca Juga: Kuatir Mahal, Pesanan Tiket Pesawat di Kalsel Meningkat
Reporter: Muhammad RobbyEditor: Ahmad Zainal Muttaqin