bakabar.com, BARABAI – Menjelang Ramadan 1442 Hijriah, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Hulu Sungai Tengah (HST) melakukan inspeksi mendadak (sidak) harga kebutuhan pokok di pasar Barabai, Jumat (9/4).
“Sidak ini merupakan tindak lanjut Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) TPID HST yang digelar pada Rabu, (7/4) di Auditorium Pemkab HST,” kata Plt. Kabag Perekonomian Setda, Ramadlan, usai sidak Pasar Keramat Barabai.
Dari hasil pantauan, TPID tidak menemukan bahan pokok yang langka ataupun harganya yang tidak stabil.
TPID memperkirakan kebutuhan pokok pun masih mencukupi untuk memenuhi kebutuhan konsumsi di HST. Bahkan hingga Idul Fitri nanti.
“Para pedagang diharapkan menjaga kualitas barang dalam rangka menjaga konsumen. Baik masa kadaluarsa dan menjaga barang yg berlabel halal,” pesan Ramadlan.
Kepala Dinas Pertanian, Misradi, menyampaikan meskipun banjir yang melanda HST Januari lalu yang menyebabkan 5000 hektare lahan menjadi fuso, tetapi sebagian masih bisa dipulihkan. Petani masih bisa berproduksi.
Berdasarkan data yang diterima dari Januari-Maret 2021 hasil panen yang sudah dikonversi menjadi beras mencapai 68.487 ton. Sedangkan kebutuhan konsumsi selama setahun mencapai 26.425 ton.
“Artinya untuk kebutuhan pangan masih mengalami surplus sebanyak 41.593 ton dengan catatan tidak dijual secara besar ke luar kabupaten,” terang Misradi.
Pihak Dinas Perdagangan akan melakukan Operasi Pasar Murah yakni, Elpiji dan sembako. Mereka melakukan operasi itu sejak 11 Februari - 15 April 2021, agar harga kebutuhan pokok tetap stabil
Untuk jatah elpiji, Kabid Perdagangan, Johansyah menyebut HST mendapat jatah 250 tabung per lokasi kegiatan.
Sementara dari hasil sidak, secara umum stok bapok di Pasar Keramat Barabai aman terkendali. Begitu juga dengan harga bahan pokok, tidak ada yang melonjak signifikan.
“Secara umum harga terkendali. Ketersediaannya lumayan, saya tanya pedagang, semua barang-barang mudah didapatkan. Satu bulan ke depan selama Ramadan hingga Idulfitri 1442 Hijriah, ketersediaan bahan pokok aman dan harga stabil,” ucap Johansyah.
Pun demikian dengan Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan, Sunar Winarni. Dia menyebut ketersedian ayam dan ikan aman.
"Setiap harinya kami di lapangan bersama tim akan terus memantau. Hal itu bertujuan memastikan ketersediaan bahan pokok dan harga-harga masih terkendali di Kabupaten HST," jelas Sunar.
Pj Sekda HST, Faried Fakhmansyah mengatakan pengendalian inflasi menjadi fokus perhatian pemerintah daerah.
“Ibarat menjaga tensi darah, apabila terlalu rendah atau deflasi maka petani akan menjerit dan apabila terlalu tinggi atau inflasi maka masyarakat yang akan menjerit karena daya beli akan tinggi,” kata dia.
Karena itu, Faried meminta agar anggota TPID melaksanakan program dalam menjaga 4 pilar atau 4 K dalam pengendalian Inflasi. Ketersedian pasokan, keterjangkauan harga, kelancaran distribusi dan komunikasi yang efektif.
“Kepada dinas terkait agar membuat program unggulan dalam pengendalian inflasi,” tutup Faried
Untuk diketahui, ketersedian di gudang Bulog saat ini, pihaknya mengelola beberapa komuditas bapok. Rinciannya, beras 2.440 ton, gula kristal putih 177 ton, tepung terigu 1 ton dan daging beku 4.200 kilogram.