Cegah Penyebaran Hoaks

Jelang Ramadan, Kemenkominfo Bikin 3 Mekanisme Cegah Penyebaran Hoaks

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) terus berusaha mencegah penyebaran berita palsu atau hoaks, termasuk selama Bulan Suci Ramadan.

Featured-Image
Ilustrasi penyebaran berita hoaks yang berujung ke panjara (Foto: Kumparan)

bakabar.com, JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) terus berusaha mencegah penyebaran berita palsu atau hoaks, termasuk selama Bulan Suci Ramadan.

Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kemenkominfo, Usman Kansong menuturkan, terkait penyebaran hoaks, baik Ramadan maupun tidak Ramadan pihaknya terus melakukan pemantauan dan pencegahan.

"Kami melakukan pencegahan penyebaran hoaks dengan tiga mekanisme. Pertama menggunakan Automatic Identification System (AIS) untuk memantau dan mengidentifikasi konten-konten yang berpotensi hoaks," kata Usman dikutip dari Antara, Sabtu (18/3).

AIS sendiri merupakan teknologi yang menggunakan kecerdasan buatan, bekerja untuk menjaring disinformasi yang beredar di ruang digital, termasuk hoaks.

Baca Juga: Hari Ini TV Analog di Banjarmasin Mulai Dihentikan, Dua Daerah Mundur

Cara kedua dengan melakukan patroli siber 24 jam untuk mendeteksi dan menghapus konten yang merugikan masyarakat. Patroli siber tersebut dilangsungkan setiap hari tanpa jeda untuk memastikan ruang digital yang sehat dan aman bagi semua pihak.

"Dan yang ketiga adalah laporan masyarakat. Jadi itu terus kita melakukannya selama 24 jam. Mekanismenya seperti itu," ujarnya.

Ia pun menekankan bahwa tiga mekanisme yang digunakan oleh Kemenkominfo dalam memantau hoaks selama Ramadhan merupakan SOP atau Standard Operating Procedure yang telah ditetapkan.

Baca Juga: Jelang Lebaran, Bandara Halim Lakukan Pemeliharaan Landas Pacu

Usman turut mengungkapkan bahwa bila berkaca pada tahun lalu penyebaran hoaks selama Ramadhan mengalami tren penurunan dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Menurutnya itu disebabkan oleh kecenderungan masyarakat yang saat ini lebih berhati-hati dalam menyebarkan informasi selama bulan suci tersebut.

"Jadi kalau dilihat trennya itu memang ada penurunan. Mudah-mudahan karena orang sedang berpuasa, dia menahan diri untuk memproduksi atau menyebarkan berita-berita hoaks," tutupnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner