Hot Borneo

Jelang Ramadan Harga Bahan Pangan di Banjarbaru Naik, Sayuran Hampir 50 Persen!

apahabar.com, BANJARBARU – Jelang Ramadan, harga sejumlah bahan pangan di Pasar Bauntung Banjarbaru terpantau naik. Seperti…

Featured-Image
Pedagang di Pasar Bauntung Banjarbaru. Foto-apahabar.com/Nurul Mufidah

bakabar.com, BANJARBARU – Jelang Ramadan, harga sejumlah bahan pangan di Pasar Bauntung Banjarbaru terpantau naik.

Seperti harga daging sapi, daging ayam, telur, dan sayur-mayur.

Pantauan bakabar.com untuk kenaikan harga daging sapi berkisar Rp. 5 ribu. Itu, sejak seminggu lalu.

“Daging saya jual Rp135 ribu, sebelumnya Rp130 ribu. Untuk harga tulangan masih normal,” ujar pedagang di Pasar Bauntung Banjarbaru Tuti, Jumat (1/4).

Pedagang daging sapi lainnya, bernama Lin malah mengaku menjual di harga Rp140 ribu dari sebelumnya Rp135 ribu.

“Ini daging kualitas, naiknya 5 ribu,” katanya.

Kemudian, untuk harga ayam potong per ekor dengan berat kurang lebih 2 kg dibanderol rata-rata Rp65 hingga Rp80 ribu. Naik Rp5 ribu sejak kemarin.

“Ayam potong naik Rp65 ribu seekor sedang, yang kecil ukuran sekilo Rp30 ribuan,” kata pedagang ayam potong, Hikmah.

Normalnya, lanjut Hikmah per 2 kg lebih sedikit diharga Rp55 ribu. “Sekarang modalnya saja Rp58 ribu.” Jujurnya.

Selain Hikmah, Suwandi yang juga berjualan ayam potong mengatakan hal yang sama. Bedanya, ayam potong Suwandi berukuran lebih besar. Dan dihargainya sampai Rp80 ribu.

“Satu ekor kalau besar bisa sampai Rp80 ribu,” ungkapnya.

Disampaikannya bahwa harga per kilogram ayam potong saat ini Rp24,5 ribu, atau naik dari sebelumnya Rp21 ribu. Namun masih terbilang tidak signifikan. Sebab beberapa bulan lalu, kenaikan harga sempat mencapai Rp31 ribu per kilogram.

img

Pedagang di Pasar Bauntung Banjarbaru. Foto-bakabar.com/Nurul Mufidah

Sementara itu, untuk sayur-mayur dari pantauan media ini, peningkatan harga bervariasi.

Semisal untuk tomat, dari sebelumnya berkisar Rp10 hingga Rp12 ribu per kilogram menjadi Rp18 ribu per kilogram. Atau naik 6 ribu.

Sedang Sawi dan Bayam mengalami lonjakan tertinggi yakni hampir 50 persen. Dari semula sawi seharga Rp8 ribu per ikat menjadi Rp15 ribu per ikat. Lalu bayam dari Rp6 ribu per ikat menjadi Rp10 ribu per ikat.

“Iya kalau sayuran lokal kaya sawi bayam ini karena lagi musim hujan, katanya lahannya kebanjiran, atau barangnya banyak rusak,” jelas pedagang sayur Tati.

Sedangkan untuk harga bawang merah, bawang putih dan bawang bombai. Terangnya mengalami kenaikan harga hingga Rp22 ribu.

Bawang merah dari yang tadinya Rp23 ribu per kilgram menjadi Rp45 ribu per kilgram. Lalu, bawang putih tadinya Rp22 ribu per kilogram menjadi Rp35 ribu per kilogram. Dan bawang bombai tadinya Rp20 ribu per kilogram menjadi Rp35 ribu perkilogram.

“Karena pasokan kurang, lambat datangnya,” terang Tati.

Selain sayuran hijau dan bawang, cabai rawit juga ikut melonjak. Dari sebelumnya Rp70 ribu per kilogram kini hingga Rp90 ribu perkilogram.

“Kenaikannya sejak musim hujan ini,” ujar pedagang cabai, M Gazali Rahman.

Mengekor, harga telor ayam dari sebelumnya Rp24 ribu per kilogram menjadi Rp26 per kilogram.

“Naik 2 ribu,” kata pedagang telur, Mahrus.

Sementara itu, menurut Gubernur Kalsel Sahbirin Noor didampingi Sekretaris Daerah Kota Banjarbaru Said Abdullah, kenaikan harga ini terbilang wajar dan masih stabil.

“Harga-harga tadi boleh dikatakan stabil, kita tetap berusaha untuk mempertahankan harga pasar yang stabil yang bisa dijangkau oleh masyarakat," katanya saat mengunjungi Pasar Bauntung kemarin.

Katanya, kenaikan harga cabai dan sayuran hijau karena para petani mengalami kesulitan panen akibat cuaca yang tak menentu. Namun dipastikannya dalam waktu dekat ini akan normal kembali.

Ia juga menyoroti kebersihan pasar khususnya los-los pedagang.

“Saya lihat itu kondisi pasarnya, kondisi pasarnya memang bagus lah kita lihat, bersih dan kering enak,” tutupnya.

Senada dengan Gubernur Kalsel, Sekdakot Banjarbaru Said Abdullah mengatakan kenaikan harga masih stabil dan terjangkau. Katanya, yang penting adalah stoknya.

“Yang penting tersedia, harga bervariasi. Tinggal masyarakat memilih dan menyesuaikan sendiri yang mau dibeli dengan kondisi keuangannya,” ucap Said.

Dan diharapkannya, status PPKM Banjarbaru yang turun ke level 2, dapat berdampak baik pada perekonomian.

"Semoga perekonomian bisa bangkit dan keadaan menjadi lebih baik pasca-pandemi Covid-19," tuntasnya.

Sekadar informasi, harga bahan pangan di pasar lainnya seperti di Pasar Ulin Raya, dan Pasar Suka Mara juga mengalami kenaikan dengan kisaran yang sama.



Komentar
Banner
Banner