bakabar.com, RIYADH - Kementerian Kesehatan Arab Saudi mengeluarkaan pernyataan melalui harian Arab Okaz pada Selasa (2/3). Mereka sedang mempertimbangkan untuk mewajibkan vaksinasi Covid-19bagi semua jemaah ibadah haji 2021.
Dalam memo internal yang dilihat olehOkaz, Tawfiq Al Rabiah mengatakan vaksinasi diperlukan untuk semua yang ambil bagian dalam pelaksanaan haji. Termasuk mengarahkan staf untuk membentuk komite vaksinasi virus corona untuk jemaah haji sebelum musim haji pada Juli mendatang.
“Pihak berwenang harus mengamankan tenaga yang dibutuhkan untuk mengoperasikan fasilitas kesehatan di Makkah, Madinah dan titik masuk bagi jamaah,” kata Al Rabiah seperti dilansir Irham.id yang mengutipThe National News,Rabu (3/3).
Seorang juru bicara kementerian kesehatan di Makkah mengatakan kepadaThe National,bahwa memo internal dari Kementerian Kesehatan mengatakan bahwa semua tenaga medis dan relawan yang ingin bekerja selama haji tahun ini juga harus divaksinasi. Arab Saudi berencana untuk memvaksinasi 70 persen dari populasinya pada akhir 2021.
Sebelum adanya pandemi Covid-19, Arab Saudi mampu menerima hingga 2 juta orang yang melakukan ibadah haji. Namun pada haji tahun ini, masih belum ada pemberitahuan berapa banyak yang akan diizinkan untuk melakukan haji.
Musim haji tahun lalu, turun secara drastis dengan hanya mengizinkan 1.000 jemaah untuk melakukan ibadah haji. Pelaksanaan ibadah haji pun dilakukan sesuai dengan pedoman kesehatan termasuk menjaga jarak sosial, dan tidak ada kasus Covid-19 yang tercatat sebagai akibatnya.
Pihak berwenang untuk sementara menangguhkan umrah pada Maret tahun lalu karena pandemi, tetapi kemudian memulainya lagi dengan protokol Covid-19 yang ketat. Sejauh ini, tidak ada satu kasus pun yang dilaporkan di antara 5 juta jemaah yang melakukan umrah sejak Oktober tahun lalu.
Calon jemaah umroh harus mendaftar melalui aplikasi resmi pemerintah Saudi. Kemudian akan menerima jadwal umroh untuk mencegah kepadatan berlebih selama pelaksanaan umroh.
Kementerian Kesehatan pada Selasa mengatakan, sebanyam 885 ribu orang telah menerima vaksin virus corona. Kerajaan juga telah mendirikan lebih dari 259 pusat vaksinasi, da mendesak wanita hamil dan anak-anak serta orang-orang yang memiliki alergi dan penyakit dada untuk tidak menerima vaksin tersebut.