Religi

Jelang Keberangkatan Haji 2022, Jemaah Diminta Bekali Ilmu dan Menjaga Kesehatan

apahabar.com, JAKARTA – Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (PP IPHI), Ismed Hasan Putro…

Featured-Image
Ilustrasi, calon jemaah haji harus membekali ilmu terkait ibadah haji dan senantiasa menjaga kesehatan menjelang kebarangkatan. Foto-Net.

bakabar.com, JAKARTA – Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (PP IPHI), Ismed Hasan Putro meminta para calon jemaah haji untuk mulai membekali diri dengan ilmu tentang prosesi pelaksanaan ibadah haji.

Dia mengatakan, para calon jamaah haji sangat penting untuk mempersiapkan bekal yang terkait dengan proses ibadahnya, seperti pelaksanaan thawaf, sa’i, melempar jumrah dan lain-lain.

“Itu semua harus dibekali dengan pengetahuan yang memadai agar mereka di dalam menjalankan prosesi itu tidak semata-mata sebagai sesuatu yang sifatnya rutin, namun harus dipahami maknanya,” ujar Ismed seperti dikutip bakabar.com dari Republika.co.id, Sabtu (7/5).

Menurut dia, setiap jemaah haji harus mengetahui makna thawaf dan prosesi ibadah haji lainnya. Karena itu, menurut dia, para jemaah harus diberikan pemahaman yang cukup tentang ibadah haji sejak di Tanah Air.

“Di sinilah tugas dari KBIH untuk memberikan pengetahuan yang memadai kepada para calon jemaah haji,” ucap Ismed.

Dalam konteks ini, menurut dia, Kementerian Agama (Kemenag) juga harus banyak memberikan pemahaman kepada Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) dan juga kepada para jemaah. “Sehingga di dalam mempersiapkan ini, mereka benar-benar memiliki bekal yang cukup pada saat mereka menjalankan ibadah haji itu,” kata Ismed.

Selain itu, menurut dia, yang paling penting juga jemaah harus mempersiapkan kesehatannya di tengah situasi pandemi yang masih mengintai dan mengancam pada sebagian negara. “Tentu saja ini harus dipersiapkan juga kepada jemaah haji Indonesia. Apalagi, usia jemaah haji kita kan rata-rata di atas 50 tahun,” jelas Ismed.

Karena itu, lanjut dia, para calon jemaah haji Indonesia harus rutin dalam beberapa waktu ke depan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan. Di samping itu, kata dia, mereka tentu juga harus rajin berolahraga agar secara fisik benar-benar memiliki kekuatan dan daya tahan yang memadai untuk melaksanakan prosesi haji.

“Karena, haji ini beda dengan umrah. Kalau umrah kan relatif lebih santai. Umrah itu hanya ada thawaf, ada sai, tidak ada lempar jumroh, tidak ada bermalam di Mina dan tidak ada prosesi yang berat yang menggunakan fisik,” kata Ismed.



Komentar
Banner
Banner