bakabar.com, BALIKPAPAN – Jasad Hendry Pratama Ramadhan (27) yang ditemukan di perairan Kotabaru pada Senin (1/11) oleh Tim SAR Gabungan dipastikan merupakan pegawai Kejaksaan Negeri (Kejari) Balikpapan.
Sebelumnya korban disebut-sebut merupakan pegawai Kejaksaan di Samarinda (Kejati Kaltim), sebab identitas yang ditemukan bahwa alamat Hendry berada di Desa Sambutan, Samarinda.
“Bukan, dia di Kejari Balikpapan,” kata Toni, Kasipenkum Kejati Kaltim.
Penelusuran media ini Hendry adalah CPNS Bidang Pembinaan. Ia dikabarkan menghilang usai berpamitan dengan rekan satu rumah dinasnya di Balikpapan pada Jumat (22/10) selepas jam kerja sekira pukul 17.00 wita. Hendry saat itu izin pamit untuk pulang ke rumahnya di Samarinda.
Pada Senin (25/10) rupanya Hendry belum masuk kerja alias belum kembali ke Balikpapan. Bahkan nomor telponnya tidak bisa dihubungi dan tidak diketahui keberadaannya. Kemudian pihak Kejari Balikpapan pun mencoba melakukan pencarian terhadap Hendry, rupanya informasi dari Samarinda bahwa ia juga tidak ada di rumahnya.
Setelah dilakukan penelusuran keberadaan Hendry, didapati informasi bahwa pada tanggal 24 Oktober berada di Kantor PT Dharma Lautan Utama (DLU) untuk membeli tiket kapal laut dengan jurusan Balikpapan – Surabaya.
“Iya, dari Balikpapan (ke Surabaya),” ujar Branch Manager PT Dharma Lautan Utama Balikpapan, Saleh.
Pada Selasa (26/10) pihak keluarga dihubungi oleh salah seorang ABK Dharma Ferry 7 guna menginformasikan bahwa telah ditemukan hp, tas besar dan tas kecil milik Hendry namun ia tidak diketahui keberadaannya. Meski telah dipastikan bahwa barang-barang tersebut adalah milik Hendry, namun hingga tanggal 30 Oktober keberadaannya belum diketahui.
Hingga akhirnya semua pun terkuak setelah rekaman CCTV Kapal Dharma Ferry sejak keberangkatan pada tanggal 24 Oktober itu merekam detik-detik Hendry melompat ke laut dari atas kapal sekira pukul 01.00 wita. Hendry melompat saat posisi kapal berada di 5 mil dari Tanjung Seloka, Batu Licin, Kalimantan Selatan.
“Iya Pak, bunuh diri,” tutur Saleh.
Jasad Hendry pun akhirnya ditemukan pada tanggal 1 November di Perairan Kotabaru. Pada Selasa (2/11) jasadnya telah diterima oleh keluarga dan langsung dimakamkan di Samarinda dihadiri langsung oleh jajaran Kejari Balikpapan.
“Iya sebentar ya, lagi pemakaman di Samarinda,” ungkap Kasi Intel Kejari Balikpapan, Oktario Hutapea saat dikonfirmasi.
Belum diketahui apa motif pegawai yang menjabat sebagai Pengolah Data da Perkara Putusan ini mengakhiri hidupnya dengan cara melompat ke laut. Saat ini pun polisi masih terus melakukan penyelidikan.