bakabar.com, MARTAPURA - Tadinya Jaringan Irigasi Riam Kanan yang membentang di Kabupaten Banjar, Kalsel, dilakukan pengeringan. Namun, batal.
Hal ini disampaikan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Daerah Irigasi Riam Kanan, Herry Ade Permana kepada bakabar.com, Selasa (29/8/2023).
"Untuk jaringan primer irigasi tidak jadi dikeringkan," ucap Herry yang juga Kasi Drainase Sungai dan Pantai Bidang SDA Dinas PUPR Kalsel ini.
Sebelumnya, rencana pengeringan dijadwalkan selama 30 hari, mulai 15 September hingga 15 Oktober 2023. Tujuan pengeringan untuk pemeliharaan berkala dan perbaikan kerusakan.
Salah satu alasan pengeringan dibatalkan, air di irigasi sangat dibutuhkan untuk penanganan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Martapura dan Banjarbaru.
Namun, jelasnya lagi, untuk jaringan sekunder irigasi, sebagian akan ditetap dikeringkan guna pemeliharaan sejumlah kerusakan.
"Hanya sebagian jaringan sekunder irigasi yang akan dikeringkan sementara, karena kebutuhan air baku PTAM Bandarmasih sangat bergantung dari jaringan Intake Pematang," terangnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, pembatalan pengeringan jaringan primer irigasi ini akan kembali dirapatkan pada Kamis lusa bersama stakeholder terkait.
"Untuk pengumuman resminya yang baru nanti akan kita keluarkan juga," pungkasnya.
Sekedar diketahui, panjang irigasi primer total 24,5 kilometer dari Karang Intan hingga Cindai Alus Martapura.
Sedangkan irigasi sekunder lebarnya lebih kecil, panjangnya 61 kilometer membentang dari Cindai Alus hingga Intake Pematang.
Dari irigasi tersebut, banyak bergantung kebutuhan masyarakat, seperti sebagai bahan baku air bersih perusahaan air minum Kabupaten Banjar, Banjarbaru, dan Banjarmasin. Belum lagi keperluan pertanian, perikanan, dan lainnya.