bakabar.com, BANJARBARU - Pemerintah lebih berfokus membuat langkah-langkah program jangka pendek dan panjang dalam pengendalian inflasi Kalsel di 2023. Salah satunya lewat pasar murah.
Kepala Dinas Perdagangan Kalsel, Birhasani mengatakan, penanganan inflasi jangka pendek dari sisi perdagangan adalah dengan melaksanakan kegiatan pasar murah yang diadakan setiap bulan selama 2023.
“Minimal enam titik perbulan, terutama di kabupaten/kota yang menjadi sampel pencatatan inflasi. Yakni Tabalong, Kotabaru, dan Banjarmasin,” kata Birhasani, Rabu (8/2).
Kemudian, di beberapa momen tertentu kegiatan pasar murah juga akan dilaksanakan di 13 kabupaten/kota.
Dirinya menyebut, minimal dua kali di kabupaten/kota dengan pencatatan inflasi, berikutnya diharapkan paling tidak dua kali dilakukan secara mandiri oleh kabupaten/kotanya.
"Sehingga setiap pekan akan ada pasar murah,” ujarnya.
Program pengendalian inflasi lainnya dari pihaknya, yakni melakukan monitoring harga dan ketersediaan bahan pokok setiap hari kerja.
Lalu, melakukan pendataan ketersediaan bahan pokok di tingkat distributor dan pasar-pasar besar, monitoring pemantauan dan menghimpun informasi suplai barang dari luar daerah yang masuk ke Kalsel bekerja sama dengan KSOP.
“Pengawasan juga terus dijalankan untuk menghindari kecurangan-kecurangan tindakan menimbun barang yang berakibat pada inflasi,” terangnya.
Selanjutnya, untuk program jangka menengah, Disdag di 2023 akan kembali menjalankan kerja sama antar provinsi, yaitu dengan Nusa Tenggara Barat.
“Saat ini sudah ada tujuh provinsi yang melakukan kerja sama dagang secara formal dengan Kalsel, baik G to G maupun B to B,” tandasnya.