bakabar.com, BANJARMASIN – Armada feri penyeberangan truk angkutan barang di Sungai Alalak Banjarmasin bakal ditambah.
Penambahan armada itu buntut dibatasinya jam operasi feri penyeberangan. Jika sebelumnya dari pukul 07.00 pagi hingga 00.00 WITA malam, maka saat ini berlaku mulai pukul 08.00 hingga 20.00 WITA malam.
Pembatasan sendiri dilakukan setelah adanya protes dari warga di Alalak Berangas. Mereka keberatan jalan dilalui truk bermuatan besar.
“Rencananya ditambah,” kata pemilik feri penyeberangan atau Landing Craft Tank (LCT), Ranissa kepada bakabar.com, Minggu (24/1) siang.
Saat ini hanya 1 feri yang melayani jasa penyeberangan. Ranissa berencana menambah 1 armada lagi, sehingga nantinya dapat melayani penyeberangan secara maksimal.
Disamping itu, sebagai mengantisipasi antrean truk yang hendak menyeberang di kawasan Brigjend Hasan Basry Banjarmasin maupun di kawasan Alalak Berangas Batola. “Harapannya agar antrean tidak memanjang,” timpalnya.
Jika nantinya terealisasi, 1 armada feri itu akan beroperasi di dermaga yang berbeda, mengingat keterbatasan tempat. “Dermaganya berbeda, tapi tak jauh,” sebut Ranissa.
Feri penyeberangan ini berlokasi tak jauh dari Jembatan Alalak I yang masih dalam proses pembangunan ulang.
Feri itu digunakan pengemudi angkutan barang dari Kalsel ke Kalteng dan sebaliknya.
Sebab, sejak Jembatan Alalak I dibangun ulang, jalur alternatif Jalan Gubernur Syarkawi (Lingkar Utara) Sungai Tabuk, masih tergenang air.